Lihat ke Halaman Asli

Alfa Bamsky

Just human being yang hobi bikin artikel ringan, lucu dan renyah.

Membedah Cara Beragama Seorang Bomber

Diperbarui: 3 April 2021   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : kcl.ac.uk

Tidak lama setelah katedral Makassar di bom, khalayak kembali dikejutkan dengan aksi lone wolf teroris belia yang merangsek masuk ke mabes Polri dan melepaskan tembakan. Berita ini kemudian viral di medsos. Apa yang mereka cari dan apa yang mereka mau? 

Rekayasa? Drama? No! Mereka Ada Dan Nyata!
Sangat disayangkan, masih ada sebagian masyarakat menganggap rentetan teror mengerikan ini sandiwara, konspirasi atau drama pengalihan isu dari pemerintah. Sebab fakta dilapangan berbicara lain. Bagi para ulama dan aktivis muslim yang aktif di dunia dakwah tahu persis keberadaan para bomber nyata adanya. Mereka adalah Khawarij !

Khawarij, Momok Yang Menohok Bagi Kehidupan Beragama
Secara etimologi Khawarij adalah bentuk plural dari Kharijah. Maknanya : yang berlepas diri. Baik berlepas diri dari barisan ketaatan pada ulil amri/pemerintah ataupun berlepas diri dari barisan muslimin.

Kenali tanda pada diri mereka yang terpapar pemikiran radikalisme ala Khawarij ini yakni : umumnya masih muda, vokal, gemar mencaci maki pemerintah dengan jargon menuntut keadilan dan tak segan melakukan tindak anarkis untuk mencapai tujuan. Pola mereka selalu sama sejak zaman khalifah Uthman bin Affan hingga saat ini.

Mau tahu motto Khawarij ? Laa Hukma Ilaa lillah atau Tidak Ada Hukum Dan Ketaatan Selain Pada Allah. Namun mereka mengejawantahkannya dengan arti yang sangat sangat sempit tanpa fiqih.

Awas, Pemuda Pemudi Kita Adalah Target Rekrutmen Mereka !
Yang disasar gembong Khawarij adalah anak anak kita usia sekolah atau di perguruan tinggi yang memiliki ghirah dalam membela agama namun minim pemahaman fiqih. Maka ibarat kanvas kosong yang putih bersih, gembong Khawarij memulas mereka dengan warna merah darah.

Yup, semangat tanpa didasari ilmu sangatlah berbahaya. Sebab para pemuda pemudi binaan ini no reserve saat dicekoki paham takfiri (Pemahaman bahwa diluar manhaj mereka adalah taghut/kafir). Maka membunuh pemerintah taghut beserta manusia yang mengikutinya adalah ibadah dan berpahala besar. Bahkan mendapatkan reward menikah dengan 72 bidadari di Surga. Itu sebab seorang bomber dijuluki "Calon Pengantin."

Dapat anda bayangkan, bagaimana bila tiap hari, tiap saat, tiap waktu mereka dipupuk kebencian-hasutan pada pemerintah dan aparaturnya baik dalam kajian langsung ataupun via grup WA? Maka jadilah mereka barisan pemuda yang nekat, terdoktrin kuat, tak takut mati dan siap bela agama/jihad menurut definisi sempit mereka. Meresahkan? Jelas iya.

Pemuda pemudi yang telah di brain washing ini dicekoki mindset bahwa penyelenggaraan negara diluar hukum Allah adalah sesat. Maka jangan heran bila pemerintah mereka anggap representasi dari sistem kafir sehingga layak dibunuh berikut pula dengan perangkatnya (TNI Polri).

Maka membom tempat ibadah, kantor polisi, simbol simbol kedaulatan pemerintah adalah ladang pahala bagi Khawarij.

Jangan kita berpikir mereka tengah bersiasat, berafiliasi dengan parpol tertentu atau melakukan intrik politik guna tercapai suatu maslahat. Sama sekali tidak. Bagaimana mungkin mereka bekerja sama dengan elemen lain sementara mereka mengeksklusifkan diri ? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline