Lihat ke Halaman Asli

Pindul Minta Korban, Pemkab Dikritik Habis-habisan

Diperbarui: 10 Oktober 2016   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sungai oyo goa pindul kadang ramah, kadang ganas. foto blogarama

Pukul 12.30. Minggu 9/10/2016, Giyo (54) warga Padukuhan Gelaran I, RT 07/RW 15, Desa Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta,    oleh otorita setempat dinyatakan hilang usai menjalankan tugas pemanduan. Lelaki paruh baya itu adalah anggota pemandu  wisata Pokarwis Dewa Bejo Goa Pindul.

Terkait peristiwa hilangnya Giyo, Polres Gunungkidul langsung memasang police line. Sebelum korban ditemukan, Goa Pindul dinyatakan tertutup untuk seluruh pengunjung. Dikabarkan, korban hilang sehabis tugas memandu wisatawan. Pemda dikritik keras karena alpa tidak melindungi para pemandu wisata yang beresiko tinggi.

Mantan anggota DPRD Gunungkidul dari fraksi PDI Perjuangan mengingatkan pentingnya asuransi jiwa bagi para pemandu wisata yang beresiko tinggi.

Tenaga pemandu seperti Giyo harus mendapat perlindungan, sementara Untung Nurjaya melihat, Perda No. 5 Tahun 2013 yang mengatur tentang kepariwisataan, tidak memuat  item perlindungan jiwa.

“Eksekutif dan legeslatif bukan hanya terlena, tetapi alpa tidak memikirkan nasib pekerja pariwisata, padahal, tenaga mereka diperas untuk kepentingan pundi-pundi PAD,” demikian Untung Nurjaya melempar kritik pedas.

Na’as kebetulan dilakoni Giyo. Menurut Untung Nurjaya bukan mustahil Giyo yang lain menyusul. Arus sungai Goa Pindul tidak boleh dipandang enteng. Termasuk pemandu wisata pada destinasi Gunung Api Purba (GAP) Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk.

“Nasib Giyo masih teka-teki,” terang Budi Harjo, Kepala BPBD Gunungkidul, ketika dihubungi melalui sambungan telepon.

Dikabarkan,Tim SAR gabungan dari DIY, Mapala UGM, dan Pantai Baron melakukan pencarian mulai pukul 16.00 WIB, namun sampai menjelang petang, korban belum diketemukan. Medan, tempat hilangnya Giyo terkendala dua hal, air sungai terlalu keruh dan deras.

Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.Sos didampingi Saryanto Kepala Dinas Kebudayaan Dan Kepariwisataan langsung menyambangi tempat kejadian perkara (TKP).

“Goa Pindul meminta 2 korban. Dua tahun silam, seorang siswa hilang di tempat yang sama,” ujar Bupati seraya mengingat semua pihak yang terlibat pengelolaan wisata Goa Pindul, berhati-hati, seperti dikutip beberapa media lokal.

Hilangnya Giyo membuka mata  berbagi pihak, bukan sebatas  soal tindakan megamankan wisatawan, tetapi juga perlindungan jiwa terhadap semua personil  yang bertugas melayani wisatawan.  Publik berharap, peraturan daerah musti diperbaiki, untuk melindungi Giyo-Giyo yang lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline