Sekelebat Cerpen | Kepatihan Rawa (4)
Begitu rapat akbar selesai digelar, keputusan hasil rapat langsung dilaksanakan oleh seluruh Suku Yamuk. Dimulai dari keluarga Patih Yamuk dan keluarga para kepala suku sebagai bentuk keteladanan sebagai pemimpin, kemudian diikuti oleh seluruh masyarakat Yamuk.
Prinsip interaksi sosial di Kepatihan Rawa ini bersifat kesetaraan pada semua lapisan golongan. Tidak ada perbedaan perlakuan untuk para pemimpinnya dan rakyatnya. Hal itu diperkuat lagi dengan prinsip gotong royong.
Keputusan rapat untuk melakukan pembauran antar suku Yamuk memiliki dua tujuan yang saling menunjang. Tujuan pertama, meningkatkan rata-rata umur hidup masyarakat Yamuk. Tujuan kedua, untuk meningkatkan jumlah ruang hidup yang melebihi jumlah ruang hidup yang ditempatinya. Contoh, bagi Suku Yamuk yang hanya memiliki 1 ruang hidup harus dibantu untuk ditingkatkan menjadi 2 atau 3 ruang hidup. Terdapat 3 jenis ruang hidup yang bisa dijadikan sebagai target peningkatan yaitu ruang hidup di darat, air, dan di udara.
Tindak lanjut pembauran tersebut telah dilaksanakan oleh Sojik putra dari kepala suku Yamuk Udara dan Menik putri dari kepala suku Yamuk Darat, dengan harapan nanti keturunannya dapat hidup di udara dan di darat. Dengan rata-rata umur hidup yang sebelumnya hanya 1 bulan bagi suku Yamuk Udara dan 3 bulan bagi suku Yamuk Darat. Dengan pembauran tersebut kelak keturunannya akan memiliki rata-rata umur hidup 4 bulan. Terjadi peningkatan 3 bulan bagi suku Yamuk Udara, dan terjadi peningkatan 1 bulan bagi suku Yamuk Darat.
Sebenarnya kalau bisa memilihkan, Sojik akan dikawinkan dengan putri kepala suku Yamuk Darat Udara Air agar kelak keturunannya memiliki ruang hidup di darat, di udara , dan di air, dengan rata-rata umur hidup menjadi 6 bulan.