Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

Bams sedang berikhtiar untuk menayangkan SATU per SATU PUISI dari SEMBILAN rincian PUISI tentang MASA DEPAN. Semoga bermanfaat. 🙏🙏

Fibonacci Puisi: Mengakui Bohong

Diperbarui: 16 September 2022   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Mengakui Bohong

semakin
tak mengakui
kian membebani hati
waktunya habis buat menutup-nutupi

semakin
tak mengakui
kian jelas bukti-bukti
bermunculan di sana sini tak berhenti

semakin
tak mengakui
kebohongan yang di diri
semakin tak tenang perasaan di hati

gelisah
dan serba susah
lebih baik mengakui
mengakui bohong dan jangan bohong lagi

(mengakui bohong, 2022)

Puisi kesepuluh dari sepuluh rincian judul puisi tentang Mengaku dan Mengakui, khususnya tentang Mengakui Bohong. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait keempat semuanya terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 3, 5, 8, 13.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline