Nano Puisi: Tembok Ratapan Jiwa
Diperbarui: 3 Agustus 2022 01:19
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
Nano Puisi: Tembok Ratapan Jiwa
tembok ratapan jiwa
meratapnya jiwa-jiwa
yang dahulu kala pernah
bersaksi serta bersumpah
dengan syahadat tauhidnya
lalu meratap dekatkan jiwa
memohon ampunan-Nya
agar suci seperti semula
bersih dari segala dosa
saat kembali pada-Nya
andaikan kita dibisakan
mendengar itu ratapan
dalam tembok ratapan
niscaya pilu terasakan
dan tak berkesudahan
(tembok ratapan jiwa, 2022)
Puisi kedua dari empat rincian judul puisi tentang Tembok Ratapan Diri, khususnya tentang Tembok Ratapan Jiwa. Semoga bermanfaat.