Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Dhuh Rembulanku

Diperbarui: 23 April 2022   05:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo karya Fanho  - Bersumber dari twitter Leya

Dhuh rembulanku, kini tak moblong lagi, berangsur padam. Nanti kembali, slalu tidak berjanji, purnama sunyi. Seperti hati, padam dan nyala, jadi siklus biasa.

Saat melaut, mengais rizki halal, pasti tak kalut. Menyambung hidup, anak istri menunggu, tak pernah ragu.

Berpikir sederhana, "urip prasaja, ngadohi neka-neka". Itu pun mengenyangkan, terlalu kenyang, malah tak nyaman. Beda dengan kuasa, tak pernah kenyang, sepanjang masa.

Rembulan itu, menjadi pengingatku, bab kekosongan. Lapar kuasa, mengejar simbul status, hingga tiada. Tapi melaut, sederhana yang cukup, tidak berebut.

Dalam kesederhanaan, yang mengenyangkan, tak berlebihan. Rasa syukur pun, mampu melimpah, sangat bergizi hikmah. Memangsa kawan, tidak diperbolehkan, pamali nian.

Dhuh rembulanku, aku pun sangat malu, masih begitu. Lapang dan sempit, pastilah ada, menghiasi dunia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline