Lihat ke Halaman Asli

Bambang Suwarno

Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Puisi | Makhluk-makhluk Entah

Diperbarui: 26 Februari 2019   01:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari belum rebah. Lenguh sapi-sapi pedati masih menusuk-nusuk waktu. Peluh para buruh belum  mengering bahkan genangi sekujur jiwanya. Tapi langit kembali berduka, empat penjuru bayu tersedu-sedu. Dan pak aparat pun murung geram geregetan

Ada apa ini? Ada berlaksa makhluk entah. Mereka berderap berserak menuding mengacung menyentak mengancam angkasa, malah semesta

Terus mereka mau apa? Mau membangun menara. Menara apa? Menara rezim berlengan baja. Menara keangkara-murkaan. Menara eka warna

Modelnya kayak apa? Apa mereka bertangan kaki? Ya! Apa berperut berleher dan berkepala? Iyalah! Apa bersuara dan bersenjata? Bersegalanya tapi tak berhati. Tak konsisten dan selalu berstandar ganda

Itu sebabnya, para gadis terbirit menjauhinya. Para emak idealis menghindarinya.

Makanya mereka terusir dari buminya sendiri. Makanya segala benua mendesaknya. Makanya menjadi musuh bersama

Akh makhluk-makhluk entah, mengapa kau tak lelah? Mengapa tak tinggal di antah berantah saja?

                     ==000==

Bambang Suwarno-Palangkaraya, 25-02-2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline