Lihat ke Halaman Asli

Balda Fauziyyah

Movie Reviewer

"All The Money in The World", Nasib Cucu dari Orang Terkaya di Dunia

Diperbarui: 2 Februari 2018   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hollywoodreporter.com

Awal mula saya tahu film ini dari pengumuman nominasi Golden Globe ke-75 yang memasukkan Michelle Williams (The Greatest Showman, Manchester By The Sea) sebagai nominator aktris terbaik dalam genre drama. Ditambah lagi, pemberitaan di berita mancanegara dan media sosial yang mengangkat isu diskriminasi gender dalam pembayaran honor di kancah Hollywood. Michelle dikabarkan menerima honor yang jauh lebih kecil ketimbang Mark Wahlberg (Transformers 4, Deepwater Horizon), lawan main Michelle di drama thriller ini. Sementara itu, kualitas akting keduanya memang timpang, Mark jauh di bawah Michelle.

.hollywoodreporter.com

Jika ditebak dari judulnya, film ini jelas melibatkan kekayaan seseorang, tepatnya seorang konglomerat terkaya di dunia pada tahun 1973. Konglomerat itu adalah J. Paul Getty yang diperankan oleh Christopher Plummer (The Man Who Invented Christmas, The Exception), menggantikan Kevin Spacey yang hengkang dari proyek ini. 

Konflik dimulai sejak cucu Getty, John Paul Getty III, diculik oleh sekelompok mafia di Roma. Seperti penculikan lainnya, mafia tersebut jelas meminta uang tebusan dalam jumlah yang sangat besar, sehingga banyak pihak juga yang mengaku sebagai penculik John untuk meraup keuntungan. 

Namun, Getty tidak mau repot-repot membuang uang untuk menebus cucunya, ia berprasangka John sedang memerasnya dengan pura-pura diculik, kecurigaan ini muncul sejak perubahan sifat putra Getty (ayah John) yang menyalahgunakan uang dengan mabuk-mabukan dan memakai narkoba. Menantu Getty (ibu John), Gail Harris, tentu geram dengan sikap mertuanya yang kikir ini, sementara ia harus berhadapan dengan para wartawan yang menyangkanya tidak sayang anak.

.hollywoodreporter.com

Sebenarnya cerita film ini cukup sederhana, hanya penyelesaiannya yang mungkin terlalu panjang untuk sebagian orang. Diambil dari sudut pandang Gail, kita seperti berada di posisinya, yaitu dilematis, bingung, juga kesal dalam membujuk mertua yang keras kepala dan wartawan yang membombardirnya dengan banyak pertanyaan. 

Meskipun film ini berdurasi 312 menit, saya tidak sama sekali merasa ngantuk saat menontonnya, karena semakin lama ketegangan film ini semakin intens. Bukan hanya adegannya, tetapi juga isu-isu yang muncul setelah John diculik, seperti pemberian hak asuh anak setelah perceraian, sorotan media yang cenderung main hakim sendiri, dan jual-beli manusia untuk dijadikan buruh kasar.

.hollywoodreporter.com

Saya suka sekali dengan akting Michelle di sini. Sebagai ibu yang penuh tekanan dan banyak pikiran, level stresnya seperti menular, saya jadi merasa prihatin dan ingin membantu Gail menyelamatkan putranya. Raut wajahnya yang tegang seolah mengisyaratkan betapa lelahnya ia berurusan dengan orang terkaya di dunia itu karena keluarganya menjadi berantakan sejak suaminya bertingkah buruk dengan harta mertuanya yang tak terhingga.  

Begitu juga dengan Christopher yang bermain apik sebagai kakek super pelit yang akan membuat kita gregetan, apalagi saat kita melihat pajangan, lukisan, dan rumahnya yang sangat mewah namun sifatnya yang tidak toleran pada apapun. Namun, saya tidak terkesan dengan Mark di sini, aktingnya cenderung pasif sebagai "jagoan" yang membantu Gail bernegosiasi. Pengembangan karakternya masih belum jelas, sehingga masih terasa abu-abu.

               




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline