Lihat ke Halaman Asli

Baharuddin Baharuddin

Lecturer at University of Surabaya

Kontradiksi Peran Universitas dan Belajar Otodidak sebagai Media Berproses untuk Sukses

Diperbarui: 16 Agustus 2019   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah pada level lebih tinggi atau paling tinggi dapat kita disebut sebagai universitas. Sebuah media untuk memproses seseorang menjadi sukses. Apa yang salah ketika sebuah universitas tidak mampu menghasilkan seseorang dengan kemampuan berfikir tinggi (sukses)? 

Harus kita ingat bahwa universitas adalah sebuah media yang merancang sistem pendidikannya untuk menghasilkan berfikir tinggi. Rancangan ini sering disebut sebagai kurikulum. Jadi ketika harapan tidak tercapai salah satu alasannya adalah kelemahan pada kurikulum. 

Untuk itu sebelum masuk di sebuah universitas perhatikan kurikulum, infrastruktur serta SDM nya karena tiga hal ini yang akan membuat kita menjadi seseorang dengan kemapuan berfikir tinggi.

Universitas atau sekolah memiliki sistem yang mampu mengukur kepahaman seseorang setelah belajar. Ini tidak dapat kita lakukan dengan belajar otodidak. Sejauh mana kita telah faham suatu materi hanya orang tersebut yang dapat menakarnya. Itupun subjektif. 

Apakah semua orang yang belajar otodidak langsung dapat mengaplikasikan ilmunya? Tentu tidak. Ingat bahwa materi terstruktur itu sangat penting dalam belajar. Terstruktur ini adalah ciri proses pembelajaran di universitas.

Sistem kuliah dirancang untuk memberi ilmu pada  beberapa orang dalam suatu waktu. Berbeda dengan belajar otodidak umumnya hanya individualistik. 

Tentu tidak semua orang dalam satu waktu tersebut akan faham sebuah materi untuk itu perlu pengulangan. Tapi ini adalah sebuah metode yang baik untuk memberi ilmu pada sekumpulan orang.

Semua sistem pembelajaran, kesuksesannya sangat tergantung pada pelakunya. Saat ia memilih berusaha untuk belajar maksimal pada universitas tentu kesuksesannya akan lebih dekat. 

Begitu pula saat seseorang belajar otodidak secara maksimal. Tidak ada jaminan 100 sukses dari salah  satu metode itu. peluang akan lebih besar saat seseorang berusaha maksilmal.

Terakhir tidak ada yang salah saat orang memilih belajar otodidak atau belajar di sebuah universitas. Semua pilihan tentu ada alasannya. Bukan mengagungkan salah satu pilihan. 

Kondisi yang terjadi seharusnya adalah kolaborasi. Bekerja bersama untuk hidup lebih baik dalam Era Revolusi Industri 4.0. Bekerja bersama akan saling melengkapi.

Baharuddin B.

Bidang Teknologi Informasi, Medical App Developer, Data Scientist

Fakultas Kedokteran, Universitas Surabaya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline