Lihat ke Halaman Asli

Azwardi Iqbal Usman

Creative, Initiative, and Eager to Learn

Kejatuhan Terra Luna, Kejatuhan yang Diawali dari Sebuah Kesombongan?

Diperbarui: 22 Mei 2022   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi token Terra Luna di situs CoinDesk. (KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto)

(Sebelum anda membaca lebih lanjut, disini saya tidak membela atau menghujat TerraLuna. Saya jabarkan apa kelebihan TerraLuna begitu juga apa kekurangan TerraLuna sampai peristiwa kejatuhan TerraLuna terjadi dari beberapa info yang saya research)

Minggu lalu, market keuangan global khususnya crypto rame oleh kasus turun signifikannya crypto TerraLuna yang hampir 100%. TerraLuna yang sempat menyentuh harga per coin sebesar US$ 119,18 atau sekitar Rp 1,7 juta di bulan April 2022, kini (per penulisan ini) hanya seharga $0.0001827 atau sekitar Rp 2.

Media sosial rame dan netijen heboh beropini dengan mengatakan TerraLuna itu crypto scam. Saya senyum saja melihat opini-opini tersebut, pasti tidak research mendalam karena saya tahu kalau TerraLuna itu bukan scam. Kenapa saya bisa bilang TerraLuna itu bukan scam? 

karena TerraLuna itu blockchain layer 1, menciptakan coin, dan punya banyak Dapps (Decentralized Applications) seperti platform NFT, DeFi, Payment dan banyak lagi yang dibangun diatas blockchainnya.

Terra Blockchain Ecosystem with Dapps. pintu.co.id

Gambar diatas merupakan ekosistem Dapps yang dibangun diatas blockchain Terra per Januari 2022. Terra itu nama blockchain protocolnya dan Luna adalah coinnya, justru yang sering melakukan scam di market crypto itu token.

Mengapa yang scam di market crypto itu token bukan coin? Secara umum Token dan Coin itu berbeda. Definisi sederhana yang membedakan antara token dan coin adalah coin merupakan crypto yang lahir dari sebuah pengembangan blockchain seperti Ether (ETH) di Ethereum atau Solana (SOL) di Solana, 

sementara token adalah crypto yang "numpang" di blockchain yang sudah ada seperti Sandbox (SAND) atau Chainlink (LINK) yang menumpang di blockchain Ethereum. 

Butuh waktu yang jauh lebih singkat untuk menciptakan token. Beda cerita untuk menciptakan blockchain dan coin yang memakan waktu untuk developnya jauh lebih lama karena apa? 

Karena butuh protocol test, protocol monitoring, security node, dan lain-lain. Biaya untuk ciptakan token pun jauh lebih murah, tidak seperti menciptakan coin yg butuh dana besar karena harus develop blockchainnya lebih dulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline