Lihat ke Halaman Asli

Ika Ayra

TERVERIFIKASI

Penulis cerpen

Membakar Kenangan

Diperbarui: 13 Oktober 2021   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Membakar Kenangan/foto dari Pixels by Rachel Claire 

Langit gelap, menemaniku duduk sendiri. Aku sedang berusaha menyembuhkan luka yang kau timbulkan di hari yang lalu. Apakah kau tahu, sampai saat ini aku belum bisa melupakannya?

Mengganti handphone yang kau lemparkan dalam kobaran api unggun, mungkin tidak terlalu sulit, asal ada duit. 

Tapi mengganti seluruh isi kartu memori dengan berjuta kenangan di dalamnya, kekerdilanmu itu tak akan bisa. Di sana ada foto almarhumah bunda, ada foto setiap perjalanan wisata alam, ada foto semuanya.

Hati ini bukan saja kecewa, tapi patah. Ternyata cinta pertama itu sama sekali tak indah.

Hari demi hari, kau menjelma bagai hantu, sebab aku tak lagi menginginkanmu. Aku bahkan takut berurusan dengan pencemburu sepertimu.

Kehidupan kurasakan bagai langit tanpa matahari. Apa kau tahu itu, Ariel? 

Aku takut menjalin cinta di bangku kuliah. Aku takut menemukan jodohku, siapa pun itu. 

Sampai di ambang usia empat puluh tahun, ada seorang pria yang menemui ayah. Ia seorang duda satu anak yang ingin melamarku. Ingin menjadi imamku. 

Menurutmu apakah aku bisa??

Aku takut ada seseorang yang tak mempercayaiku. Aku takut pria itu mencurigai dan menuduhku. Aku takut menjadi istri yang dicemburui secara membabi buta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline