Lihat ke Halaman Asli

Ika Ayra

TERVERIFIKASI

Penulis cerpen

Pelecehan Seksual, Penyakit Mental yang Harus Disembuhkan

Diperbarui: 14 Juni 2021   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelecehan di tempat kerja (via kompas.com)

Pelecehan seksual, saya rasa kasusnya terbanyak terjadi di daerah perkotaan. Di sana, berbagai sudut kehidupan terasa sumpek dan pengap. Jalanan yang macet, pemukiman padat penduduk, tingginya jumlah pengangguran dan sebagainya.

Bagi sebagian orang yang mempunyai "garis tangan" untuk hidup enak, kota besar bukanlah persoalan sulit untuk ditaklukkan. Tapi banyaknya manusia yang nekad mengadu nasib, minim keterampilan dan rela hidup menjadi kaum urban, menimbulkan berbagai masalah sosial itu sendiri. Salah satunya adalah pelecehan seksual!

Dikutip dari Kompas.com Mengenal 5 Jenis Pelecehan Seksual Termasuk Komentar Cabul dan  Penyuapan, psikolog klinis dewasa, Tiara Puspita, M.Psi. mengatakan, pelecehan seksual merupakan perilaku, ucapan, isyarat atau pendekatan terkait seks yang tidak diinginkan oleh salah satu pihak. 

Bisa dipahami di sini tentang adanya unsur paksaan sampai kekerasan sehingga menimbulkan perasaan traumatis bagi korbannya.

Melihat seberapa parahnya, hal ini tidak bisa diselesaikan oleh penegak hukum semata. Melainkan sudah menjadi persoalan dan tanggung jawab bersama.

Lalu, apa yang kamu lakukan untuk menolong korban pelecehan seksual? 

Pelecehan seksual tidak terbukti didominasi korban berpakaian minim (via kompas.com)

Saya pribadi, menganalogikan hal ini seperti anak kecil yang merasa terkejut dan menangis ketakutan karena dipeluk oleh topeng monyet. 

Walau kasusnya jauh berbeda, saya melihat adanya beban mental dan spirit yang musnah, setelah kejadian ini. 

Yang dapat dilakukan adalah memberikan dukungan moral seperti:

1. Membuat korban merasa nyaman

Nyaman di sini menitikberatkan pada perasaan. Menghindarkan ia dari rasa takut, terpojok bahkan tersisih. Bukankah nasi sudah menjadi bubur? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline