Lihat ke Halaman Asli

Aulia

Dosen Universitas Andalas

Ceramah Ramadhan di Masjid At-Taqwa malam ke-15: Hikmah dan Pelajaran dari Surat Luqman Ayat 12

Diperbarui: 24 Maret 2024   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi 

Pengantar 

Dalam kanvas luas kebijaksanaan yang dihamparkan oleh Al-Qur'an, terdapat permata-permata hikmah yang bersinar melalui kata-kata dan ajaran-ajaran yang abadi. Salah satu permata tersebut adalah Surat Luqman, yang ke-31 dalam susunan mushaf, mengandung pesan-pesan mendalam tentang kehidupan, pendidikan, dan nilai-nilai moral yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Ayat ke-12 dari surat ini secara khusus menonjol sebagai sumber inspirasi dan refleksi, mengajarkan kita tentang pentingnya bersyukur dan memahami hikmah di balik setiap kejadian.

Terjemahan Surat Luqman ayat 12 berbunyi:

"Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, 'Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.'"

Ayat ini tidak hanya mengungkapkan keutamaan Luqman yang bijaksana tetapi juga menekankan konsep syukur sebagai salah satu prinsip utama dalam Islam. Melalui artikel ini, kita akan menyelami lebih dalam makna dan pelajaran yang dapat diambil dari ayat ini, serta bagaimana kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan yang hakiki.

Kebijaksanaan Luqman merupakan salah satu aspek yang paling menonjol dalam Surat Luqman. Luqman al-Hakim, yang namanya diabadikan dalam Al-Qur'an, tidak hanya dihormati karena kedalaman pengetahuannya, tetapi lebih lagi karena cara dia mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kebijaksanaannya mencakup pemahaman mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan hubungan dengan Sang Pencipta.

Luqman dan Hikmah yang Dianugerahkan

Dalam tradisi Islam, Luqman dikenal sebagai seorang yang diberikan hikmah oleh Allah. Hikmah ini bukan sekadar pengetahuan, tetapi juga kemampuan untuk menggunakan pengetahuan tersebut dengan cara yang benar. Luqman menggunakan hikmahnya untuk memberikan nasihat yang bermanfaat, mengajarkan kebaikan, dan membimbing orang lain menuju jalan yang lurus.

Perjalanan Lukman dan anaknya

Cerita Luqman dan anaknya yang berjalan dengan seekor keledai adalah salah satu kisah yang menggambarkan kebijaksanaan Luqman dalam mendidik anaknya. Dalam kisah ini, Luqman dan anaknya melakukan perjalanan bersama dengan seekor keledai. Awalnya, anaknya menunggangi keledai sementara Luqman berjalan di sampingnya. 

Namun, ketika mereka bertemu dengan sekelompok orang, mereka mendengar komentar negatif tentang bagaimana anaknya tidak menghormati ayahnya dengan membiarkan ayahnya berjalan kaki sementara dia menunggangi keledai.

Mendengar ini, Luqman dan anaknya bertukar posisi; Luqman menunggangi keledai dan anaknya berjalan kaki. Namun, mereka kembali mendapat kritikan dari orang lain yang mengatakan bahwa Luqman tidak adil karena membuat anaknya berjalan di bawah terik matahari sementara dia sendiri nyaman menunggangi keledai.

Kemudian, mereka berdua memutuskan untuk berjalan kaki bersama keledai yang berjalan di depan mereka, tetapi sekali lagi mereka mendapat komentar dari orang-orang yang menyebut mereka bodoh karena tidak menunggangi keledai yang ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline