Lihat ke Halaman Asli

aufa ubaidillah

pecinta kuliner

Betapa Enaknya Jadi Orang Jawa Timur

Diperbarui: 23 November 2016   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

diambil dari tribunnews.com

Menurut referensi entah berantah kecerdasan manusia terbagi menjadi 3 bagian, IQ, EQ, SQ. Sebagai makhluk sosial, kematangan dan tingkat kesempurnaan manusia sebagian besar ditentukan oleh faktor EQ, Emosional Question. Dalam dunia sandiwara, tingkat tertinggi sosok manusia dapat dilihat dari cara dia menertawakan masalah kehidupan. Teori ini tidak benar mutlak, tapi menurut saya perlu diresapi.

Dari berbagai sosok manusia di Indonesia, orang Jawa Timur dapat diklasifikasikan ber EQ tinggi. Berikut bukti ilmiah yang masih belum teruji kebenarannya..

PEMERINTAH

Pagi itu, bagi Cak Di tidak ada yang spesial, kecuali tampilan televisi yang terus menerus memberitakan tentang rencana Mega demo yang dilakukan umat Islam Atas dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok.

Cak Di adalah tukang becak, baginya keributan apapun dinegri ini tidak lebih gawat dari sepinya penumpang yang menaiki becaknya.
Pagi itu Cak Di berangkat seperti biasa, dan terus mengayuh becak hingga sore hari. Jika apes melanda, tak jarang dia pulang larut malam.

Sial bagi Cak Di, hari itu adalah hari paling sepi. Berita tentang Mega demo yang melibatkan jutaan Muslim di seluruh Indonesia terasa dampaknya. Di Surabaya jalan protokol yang menuju arah Masjid agung dan balaikota ditutup . Efeknya Cak Di sepi penumpang.

Sambil menghela nafas panjang dia pulang ke rumah dengan tangan hampa. Satu satunya hiburan dirumahnya hanya istri dan televisi.

Karena istrinya sudah tidur, dinyalakanlah tv, saat itu sedang menyiarkan pernyataan Presiden tentang aksi demo yang berlangsung.

Cak Di menyaksikan dan mendengar secara live ditelevisi bahwa presiden memuji dan mengapresiasi peran ulama, kyai, habaib yang mampu menyelenggarakan demo dengan tertib.

Tetapi aneh bagi Cak Di karena pernyataan baiknya disanggah oleh presiden sendiri "Tapi kita menyesalkan kejadian ba’da Isya yang seharusnya sudah bubar, tetapi menjadi rusuh.
Dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi"

Cak Di teriak pada istrinya " buuk, presidenmu bingung, Jancook"

KEYAKINAN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline