Lihat ke Halaman Asli

Audy Eka Ramdhani

Sales Executive

Antisipasi Menghadapi Resesi di Tahun 2023

Diperbarui: 9 Desember 2022   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa minggu belakangan kita pasti sering mendengar kata resesi baik di media sosial, berita, maupun diskusi dengan orang sekitar. Tapi apa sebenarnya resesi ekonomi? Resesi didefinisikan sebagai keadaan di mana ekonomi suatu negara memburuk, yang dibuktikan dengan produk domestik bruto (PDB) negatif, meningkatnya pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi riil negatif selama dua kuartal berturut-turut. Jadi, apabila suatu negara mengalami aktivitas ekonomi yang turun secara terus menerus selama dua periode, maka negara tersebut dapat dikatakan resesi.

Dampak yang dirasakan oleh Indonesia terhadap gelombang resesi ekonomi diantaranya adalah :

1. Kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin terlihat.

2. Pengangguran meningkat, sehingga pemerintah harus mencari solusi agar perusahaan dapat mengambil kembali pekerja.

3. Pengeluaran pemerintah meningkat karena pembangunan harus dilanjutkan. Jadi salah satu langkah taktisnya adalah pemerintah menambah utang untuk menutup biaya pembangunan.

4. Untuk menekan biaya produksi yang tinggi di perusahaan, banyak pengusaha yang menerapkan kebijakan pemutusan hubungan kerja bagi karyawannya

5. Resesi ekonomi menyebabkan sektor riil mengalami penurunan kapasitas produksi sehingga sering terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dan beberapa perusahaan bahkan tutup operasinya dan tidak dapat beroperasi lagi.

6. Instrumen investasi melemah, sehingga investor lebih cenderung menginvestasikan uang mereka dalam investasi yang aman.

7. Perekonomian yang terpuruk tentu akan mempengaruhi daya beli masyarakat karena mereka akan menggunakan uangnya secara lebih selektif dan lebih fokus untuk memenuhi kebutuhannya.

Lalu, bagaimana mengantisipasi dan mempersiapkan kondisi keuangan kita agar dapat meminimalisir dampak dari kemungkinan resesi ekonomi tersebut?

1. Pastikan 20% dari dana yang digunakan untuk investasi dialokasikan untuk dana darurat pada instrumen yang sangat likuid dan disiplin mempersiapkannya. Semakin besar rasionya, semakin siap untuk memenuhi permintaan di tengah resesi ekonomi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline