Lihat ke Halaman Asli

Aten Dhey

Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Datang, Pergi dan Jumpa

Diperbarui: 3 November 2020   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. Aten Dhey

Datang.

Identik dengan menunggu. Berharap pada sesosok. Ada dalam waktu. Antara bahagia dan rasa rindu. Gelisah mengapa tak kunjung datang. Kapan datang mengunjungi. Risalah semua terjadi dalam spasi.

Datang perihal janji yang ditepati atau menepati. Secuil rasa tertuju pada kata. Berharap tak begitu cepat berpaling pada kata pergi. Meninggalkan kenangan saat datang hanya sekadar perjumpaan tanpa arti.

Pergi.

Dua tuntutan pilihan. Berjalan meninggalkan atau berhenti menemani. Jangan lupa ada ruang yang terhimpit antara datang dan pergi. Cintai dan maknai setiap jarak yang memperjelas bukan memperumit.

Huruf boleh bersatu. Itu hukumnya untuk menjadi kata. Kata-kata menjaga jarak untuk menjadi kalimat. Kalimat bersatu agar menjadi paragraf. Bersatu itu indah. Berpisah itu bahagia.

Jumpa.

Apa yang akan kita perbuat untuk mengisi ruang rahasia itu. Bisa saja kita berkisah tentang perjalanan datang dan pergi. Itu terlalu ego untuk sebuah perjumpaan. Katakan tentang hidup di sini dan saat ini. Bukan soal sebelum atau sesudah melainkan lebih pada sekarang.

Bagaimana mencari topik kata untuk jejak-jejak di tengah itu. Katakan cinta dan bahagia. Syukuri hidup tanpa mengeluh. Buktikan senyum tanpa airmata. Datang tidak selamanya membawa duka. Pergi tidak semestinya meninggalkan luka.  

Datang, pergi dan jumpa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline