Lihat ke Halaman Asli

astrinihadina

Dosen desain interior

Mengenal Attention Restoration Theory yang Bisa Diterapkan pada Kantor

Diperbarui: 22 November 2023   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Daici Ano, 2014

Teori Attention Restoration menegaskan bahwa orang dapat berkonsentrasi lebih baik setelah menghabiskan waktu di alam. Jika dikaitkan dengan Kantor, bahwa kita para pekerja perlu meremajakan tubuh dan pikiran saat penat pada pekerjaan dengan menghadirkan unsur alam di dalam kantor. 

Salah satu cara dalam penerapan teori ini yakni mengkaitkan desain dengan pendekatan biofilik dimana desain melibatkan psikologi pengguna yang terhubung dengan alam. Hal inilah yang dilakukan pada salah satu kantor di Jepang, yakni SISII Office. 

SISII office and showroom meurpakan sebuah showroom brand SISII yang menjual pakaian dengan kantor dimana tujuannya untuk mengadakan rapat, tempat bekerja karyawan, dan tempat melihat pakaian-pakaian. 

SISII office and showroom terletak di Kota Kobe, Jepang dibangun pada tahun 2010 dan selesai pada tahun 2012 oleh arsitek ternama di Jepang bernama Yuko Nagayama. 

Bangunan  ini terinspirasi dari habitat Gunung Rokko di Jepang dimana interiornya memberikan koneksi pada alam dan habitat gunung tersebut. Bangunan ini tidak  ingin membatasi ruang-ruang dengan kategorial sesuai fungsi seperti ruang kerja dan ruang showroom, tetapi secara bebas menghubungkan dan memutuskan ruang dengan permainan ketinggian lantai.

Perencanaan pembangunan SISII office and showroom menggunakan konsep biofilik pada penerapannya. Banyak area-area yang merepresentasikan alam untuk membangun mood dan mereduksi stress para pekerja.

Sumber: Daici Ano, 2014

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa area kerja karyawan dibuat lapang dan terbuka dan ada akses melihat ke alam, seperti pepohonan sebagai display pakaian-pakaian. 

Jika dikaitkan dengan teori attention restoration, adanya akses ke alam seperti replika suasana alam di Gunung Rokko yang dibuat oleh Yoko Nagayama ini merupakan suatu bentuk pemulihan kelelahan mental (mental fatigue). 

Adanya pemandangan ke alam tersebut membuat pekerja yang kelelahan mental akibat beban pekerjaan dapat kembali fokus perhatiannya setelah memandangi pepohonan tersebut. Jika dikaitkan dengan arsitektur biofilik, adanya pemandangan ke alam berupa pepohonan dan tanaman-tanaman termasuk dalam pattern Visual connection with nature dimana dapat meningkatkan kebahagiaan pekerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline