Sedekah adalah memberi secara sukarela harta atau bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Aturan dalam sedekah lebih bebas dibanding zakat atau infak. Sedekah bukanlah suatu kewajiban, tetapi adalah perbuatan baik. Dan balasannya adalah pahala.
Namun bagaimana hukumnya jika bersedekah untuk konten media sosial?
Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Baqarah : 271)
Selain itu para ulama juga mengatakan sedekah wajib seperti membayar zakat sebaiknya dipublikasikan agar orang lain tahu. Sementara itu, sedekah sunah sebaiknya dilakukan secara diam-diam.
Dalam pandangan, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan, sedekah dalam berbagai bentuk bisa dilakukan secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah al-Baqarah Ayat 274.
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS al-Baqarah: 274).
Menurut saya, bersedekah untuk di jadikan konten bisa di lihat dari dua aspek yg pertama sedekah untuk riya' semata-mata untuk dapat penghasilan dari konten dan kedua sedekah untuk memotivasi orang lain dan ingin mendapat pahala. Jadi kita tidak boleh langsung menilai dan berpikir negatif karena orang bersedekah hanya Allah SWT yg tau niat dalam hatinya.
Bagaimana penghasilan yg di dapat dari konten bersedekah?
Menurut saya selama niat dari membuat konten berbagi tersebut baik, uang yg di dapatkan halal selagi iklan yg di tampilkan bukan iklan minuman keras, judi online dan sebagainya.