Banyak yang mau hasilnya, tetapi tidak dengan prosesnya. Begitulah kebanyakan orang yang selalu ingin mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan instan. Padahal impian itu juga perlu proses.
Awalnya.. dulu ingin sekali setelah lulus SMK lanjut untuk kejenjang perkuliahan tetapi dikarenakan suatu masalah keuangan akhirnya memutuskan untuk bekerja. Meskipun gaji yang saya dapatkan tidak banyak dan meskipun banyak omongan yang membuat patah semangat untuk melanjutkan kuliah, saya tetap konsisten untuk berusaha mencapainya dengan cara menabung sedikit demi sedikit dan berdoa setiap hari karena suatu proses kecil yang diulang-ulang setiap hari akan menghasilkan suatu yang besar. Motivasi saya kuliah tidak hanya untuk mendapatkan ilmu dan pekerjaan yang lebih baik tetapi salah satu alasannya adalah orang tua, saya mempunyai mimpi untuk orang tua saya.
Memang benar berjalan menuju apa yang kita inginkan pasti banyak tantangan yang akan datang, terkadang capek terkadang ingin istirahat terkadang tidak sesuai dengan harapan kita. Maka dari itu kita harus memperbaiki mindset kita, salah satunya dengan mengembangkan growth mindset dengan cara fokus pada proses, berani menghadapi tantangan, tidak takut mendapat kritikan, memahami diri sendiri, dan memotivasi diri sendiri.
Yuk semangat untuk mencapai apa yang kita inginkan, seperti teori harapan vroom yang dikemukakan oleh seorang professor kanada bernama Victor Vroom yang beranggapan bahwa orang-orang termotivasi untuk melakukan sesuatu karena menginginkan suatu hasil yang diharapkan. Teori ini terdapat 3 konsep yaitu :
- Harapan, yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu usaha akan menghasilkan kinerja tertentu.
- Instrumentally, yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu kinerja akan mendapatkan hasil tertentu.
- Valensi, yaitu mengarah pada nilai positif dan negative yang dirujuk oleh orang-orang terhadap sebuah hasil.
Jadi, jangan berhenti berharap. Pastikan IF YOU WANT IT, WORK FOR IT.
Dan juga jangan berhenti untuk selalu berdoa, karena usaha tanpa doa sama saja dengan sombong. Sekian dan terima kasih.
(Ashlah Syukriya-STIAMAK BARUNAWATI, 21.12.2020)