Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Refleksi Diri

Diperbarui: 17 Januari 2021   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar cheris.id

Aku tidak mengerti kekalahan.
Aku tidak mengerti kegagalan.
Aku takakan peduli seberapa banyak lumpur yang akan dilemparkan ke wajahku.
Aku takakan peduli seberapakali pun aku jatuh terjerembab.

Yang aku mengerti dan peduli adalah,,,

Aku akan selalu bangkit, karena aku takakan pernah membiarkan rasa takut memakanku dan aku akan selalu mengunyah kepositifan.

Kelemahan dan ketakutan takakan bisa merongrongku dan aku akan menjumawanya dengan kekuatan.

Aku akan mengantongi setiap batu-batu di setiap jalan yang kulintasi, karena aku pasti akan menemukan jalan takberbatu, walau tampaknya seperti takada pintu untuk melaluinya.

Aku dapat melakukan apa pun yang menjadi tujuanku, memvisikan tentang mimpiku siang dan malam seolah-olah itu adalah oksigen yang sedang kuhirup.

Aku akan menang ketika merasa ingin menyerah, dan aku akan percaya akan menang, ketika takada alasan untuk percaya sama sekali untuk menang.

Aku hanya akan mengatakan "ya" untuk beresonansi dengan jiwa.

Ke kiri, aku memiliki keyakinan.
Ke kanan, aku memiliki inspirasi.
Di belakang, masa laluku tertinggalkan.
Di depan, aku memiliki masa depan.

Kuangkat kepala dan dada, berdiri tegak dan bertindak.

Aku sudah menaklukkan aku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline