Lihat ke Halaman Asli

Memperingati Hardiknas 2023 Menggali Makna Filosofi Ki Hajar Dewantara

Diperbarui: 2 Mei 2023   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Upacara HARDIKNAS 2023 di SDN Sedono Semin/Dokpri

Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2023, Menggali Makna Filosofi Ki Hajar Dewantara

Selasa tanggal 02 Mei 2023 adalah momen bahagia bagi kami keluarga besar SDN Sedono Semin Kabupaten Gunungkidul DIY. Hari pertama masuk setelah masa libur Idul Fitri 1444H/2023M bagi anak-anak.

Hari pertama masuk sekolah ini berbarengan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) yang diperingati setiap tanggal 02 Mei. Kegiatan diawali dengan Upacara Peringatan HARDIKNAS. Bertindak sebagai Pembina Upacara adalah Kepala Sekolah Bapak Damiri, S.Pd.SD.

Dalam amanatnya beliau menyampaikan sejarah singkat profil Bapak Pendidikan Nasional yakni Ki Hajar Dewantara. Hardiknas diperingati setiap tanggal 02 Mei mengancu pada hari lahirnya Ki Hajar Dewantara yaitu tanggal 02 Mei 1889.

Ki Hajar Dewantara mendapat gelar Bapak Pendidikan Nasional karena kiprahnya sebagai pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Beliau yang mengawali mendirikan pendidikan formal di Indonesia.

Lembaga pendidikan yang didirikan pada saat itu adalah perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Lembaga pendidikan ini memberi kesempatan kepada kaum pribumi memperoleh akses pendidikan sebagaimana halnya kaum priyayi maupun orang-orang Belanda.

Dari Ki Hajar Dewantara kita mengenal slogan Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani.

Ing Ngarso Sung Tuladha artinya, dalam suatu komunitas, kelompok, jika kita berada dalam posisi di depan. Sebagai ketua kelompok, pengurus kelompok. Maka kita harus mampu menjadi suri tauladan atau memberi contoh yang baik bagi anggota kelompok. Dimanapun kelak kita berada, jika berada di depan harus mampu menampilkan contoh yang baik. Jaga perilaku, jaga akhlak.

Ing Madyo Mangun Karso artinya, jika kita nanti berada di tengah, berposisi sebagai anggota komunitas atau kelompok, maka kita harus mampu membangkitkan semangat. Bisa memberi penguatan terhadap seluruh anggota komunitas.

Tut Wuri Handayani artinya. Jika kita kelak dalam posisi di belakang, maka harus bisa memberi dorongan moral dan semangat dari belakang. Tidak boleh melemahkan agenda program kerja yang telah ditentukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline