Lihat ke Halaman Asli

KONTROVERSI DIBALIK WORLD CUP 2022 QATAR

Diperbarui: 16 April 2024   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Piala Dunia 2022 (Foto: GABRIEL BOUYS / AFP)

Piala dunia akan digelar tidak kurang dari 1 minggu. Namun, banyaknya kontroversi menjadi tanda tanya apakah Qatar bisa menjalankan pagelaran akbar sepakbola 4 tahunan tersebut mengingat Qatar bukanlah negara dengan budaya sepakbola yang kuat dan luas wilayah Qatar yang dinilai terlalu kecil oleh sejumlah pihak untuk bisa menggelar acara sepakbola sebesar Piala Dunia. 

Sebelumnya, banyak negara yang sudah mengumumkan squadnya untuk berlaga di Piala Dunia Qatar yang akan berlangsung beberapa hari mendatang seperti England, Brazil, Argentina, Portugal dan lainnya. Menariknya, ada beberapa pemain kunci yang tidak dibawa oleh negaranya seperti Roberto Firmino (Brazil), Thiago Alcantara (Spanyol), David de Gea (Spanyol) dan masih banyak lagi.

Dikutip dari statista untuk mendukung ajang Piala Dunia tersebut, Qatar selaku tuan rumah harus memangkas apbn mereka sebesar US$220 miliar atau Rp 3.345 triliun untuk pembangunan 8 Stadion baru dan infrastruktur pendukung seperti bandara, hotel, jaringan internet dan lainnya yang menjadikan Piala Dunia 2022 di Qatar sebagai Piala Dunia termahal sepanjang sejarah. Namun, di balik megahnya pagelaran akbar Piala Dunia Qatar Isu kontroversi terus mencuat menjelang Piala Dunia mulai dari isu suap hingga pelanggaran HAM.

Pekerja Migran

isu tentang pekerja migran, pekerja yang membangun infrastrurktur untuk Piala Dunia yang hidup jauh dari kata sejahtera, gaji yang tidak dibayarkan hingga tempat tinggal yang tidak layak. Isu ini lah yang akhirnya menjadi perhatian dunia internasional termasuk dari Timnas Denmark yang nantinya akan memakai jersei "polos" sebagai bentuk protes terhadap isu HAM ini.

Korupsi

Belakangan ini Sepp Blatter mantan Presidan FIFA menggemparkan publik dunia lewat pernyataannya "Saya mengakui penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia merupakan sebuah kesalahan" kata Sepp Blatter dikutip dari laman ESPN. Sepp Blatter pun mengatakan bahwa penunjukan Qatar sebagai tuan rumah tidak lepas dari andil seorang Presiden UEFA saat itu yakni, Michel Platini.

Sepp Blatter dan Michel Platini (img.okezone.com)

Pembelian Pesawat Tempur Prancis oleh Qatar

Belakangan diketahui sebelum bertemu Sepp Blatter di kongres FIFA 2010 untuk penentuan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, Michel Platini bertemu Presiden Prancis. "Dia (Michel Platini) baru saja bertemu dengan Presiden Prancis saat itu, Nicola Sarkozy yang juga baru bertemu dengan para pangeran dari Qatar". Kata Sepp Blatter

"Enam bulan dari pertemuan tersebut. Qatar membeli pesawat tempur dari Prancis seharga US$146 milliar" kata Sepp blatter




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline