Lihat ke Halaman Asli

Arya BayuAnggara

Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Si Putih

Diperbarui: 25 November 2018   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pernah suatu masa, ketika hasrat untuk mencintai datang begitu menggelora

Terkadang, antara logika dan rasa tidak ada pembatas di antara keduanya

Ingin aku berteriak, "Aku suka kamu!!!" Tapi, lidah ini begitu kelu untuk mengatakan hal itu

Ingin aku berujar, "Hey, mau kah kamu makan siang bersamaku?" Tapi, kesempatan itu tak pernah datang menyapa diriku

Terkadang aku ingin bertanya kepada alam, "Apakah kami diizinkan bersama?" Tapi, hanya suara angin yang aku dengar, tanpa ada interpretasi apa pun

Meski telah pudar di ingatanku, ketika kami pertama kali bertemu

Sungguh, betapa aneh rasanya ketika pertama aku bertemu si Putih itu

Awalnya, jantung berdetak satu ketukan, kemudian naik satu ketukan, begitu seterusnya hingga ritme ketukan tertinggi

Awalnya, aku hanya menganggap dia "teman," namun kebersamaan membawa jiwa ini menuju alam jiwa yang lebih tinggi

Awalnya, hanya ingin sekedar mengenal dia saja. Sudah, setelah itu tidak ada lagi harapan apa-apa

Setelah sekian lama bersama, semakin terikat batinku kepadanya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline