Lihat ke Halaman Asli

Abahna Gibran

Penulis dan Pembaca

Memaknai Respons Jokowi atas Polemik Edhy Vs Susi

Diperbarui: 18 Desember 2019   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Susi Pudjiastuti, Presiden Jokowi, Edhy Prabowo - Tribunnews.com

Polemik terkait rencana ekspor bibit lobster antara Susi Pudjiastuti, mantan menteri Kelautan dan Perikanan, dengan Edhy Prabowo yang sekarang ini mengganti posisinya, mendapat respons dari Presiden Jokowi.

Bisa jadi karena hal itu membuat kuping mantan Wali kota Solo itu menjadi panas juga karenanya. Lantaran kedua kubu keukeuh dengan argumentasi masing-masing. Sehingga suka maupun tidak telah menimbulkan keriuhan di ranah publik, dan pada akhirnya terjadi pro dan kontra di dalamnya.

Betul, polemik itu sudah menciptakan kubu yang terbelah menjadi dua pula. Antara yang pro dan kontra. Antara yang mendukung pendapat Susi dengan mereka yang menyokong wacana Edhy.

Tak syak lagi memang. Sebagaimana Sufmi Dasco Ahmad, wakil ketua DPR dari fraksi partai Gerindra, memberikan dukungan kepada Edhy yang merupakan sejawatnya di partai besutan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tersebut.

Hanya saja Sufmi dalam cuitannya di media sosial Twitter, di akunnya itu sudah tidak lagi bicara substansi persoalan ekspor bibit lobster, melainkan malah merembet menelanjangi pribadi seorang Susi.

Screenshoot Cuitan Sufmi Dasco Ahmad (Twitter.com)

Begitu juga dengan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Panjaitan, begitu suka cita dengan rencana politikus partai Gerindra itu. Malahan kesan yang tertangkap dalam memberi dukungannya, Luhut merasa puas yang tiada kira.

Betapa tidak, selama Susi Pudjiastuti memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan, seringkali mencuat silang pendapat dengan Luhut B. Panjaitan yang merupakan atasannya di Kabinet Kerja.

Misalnya saja saat Susi melakukan penenggelaman kapal pelaku illegal fishing yang menghebohkan. Luhut sama sekali tidak memberikan dukungan terhadap apa yang dilakukan Susi. Sebaliknya ia malah bersikap menentangnya.

Padahal ketika itu, penenggelaman kapal pencuri ikan di perairan Nusantara tersebut mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat.

Lain halnya dengan dengan pendapat ekonom senior, Faisal Basri. Walaupun jelas mendukung pendapat Susi, dan sampai melontarkan kata-kata bernada begitu keras, namun tetap tidak lepas dari koridor yang sedang diperbincangkan.

Faisal Basri menyikapi perihal rencana ekspor bibit lobster tersebut dengan kesan yang kental dengan 'warning' terhadap Edhy. Bagaimanapun di dalam merencanakan suatu tindakan harus tetap memperhatikan semua aspek yang bakal menjadi dampak saat rencana tersebut direalisasikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline