Lihat ke Halaman Asli

Abahna Gibran

Penulis dan Pembaca

Dan, Akhirnya Anies Baswedan Pun Menjilat Ludah Sendiri

Diperbarui: 21 Desember 2017   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anies dan Sandi, pasangan Gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta (Kompas.com)

Belakangan ini cuaca tak lagi bersahabat memang. Musim hujan hampir merata terjadi di seluruh bumi Nusantara. Tak terkecuali juga di wilayah DKI Jakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun selain memprediksi cuaca yang akan terjadi, juga meminta warga agar setiap saat mewaspadai terjadinya banjir yang memang sudah tak asing lagi bagi sebagian besar penghuni provinsi yang saat ini dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan.

Konon memang masalah banjir di kota megapolitan yang menjadi etalase Indonesia ini, bukanlah sesuatu yang baru lagi. Sejak jaman kolonial Belanda tempo doeloe, banjir kiriman dari wilayah Bogor, yang menjadi hulu dari sungai Ciliwung, yang mengalir dan membelah kota Batavia, sudah menjadi problema yang merepotkan seluruh penghuninya.

Terlebih lagi sejak Indonesia merdeka, dan Batavia pun berubah nama menjadi Jakarta. Selain  karena dijadikan sebagai pusat pemerintahan, dan  menjadi Ibu Kota yang memiliki otonomi pemerintahan sendiri di bawah pimpinan seorang Gubernur, maka Jakarta dengan cepatnya berubah menjadi kota besar yang bak ikan dikerubungi lalat di pasar tradisional saja laiknya. Dari berbagai pelosok wilayah di Indonesia berdatangan orang yang ingin mengadu peruntungan. 

Terlebih lagi semenjak era Orde Baru hingga sekarang ini pembangunan di segala bidang seakan difokuskan di Jakarta, maka kota yang didirikan oleh Fatahilah itupun seperti sebuah bus yang kelebihan penumpang. Hampir setiap jengkal tanah penuh sesak oleh manusia, baik sebagai penduduk ber-KTP DKI Jakarta maupun hanya sebagai pendatang.

Kepadatan penduduk yang tidak seimbang dengan lahan, ditambah lagi dengan alasan karena tak memiliki kemampuan finansial untuk bertempat tinggal di lahan yang layak dan telah disediakan, konsekuensinya adalah mendirikan tempat tinggal dengan tanpa memperhatikan lagi empunya siapa lahan tersebut, dan laik tidaknya lahan itu dijadikan sebagai tempat hunian pun menjadi sesuatu yang tak aneh lagi. Maka bantaran sungai, kolong jembatan, bahkan badan sungai sekalipun menjadi pilihan yang tak dapat dihindarkan lagi.

Sehingga dampak dari kondisi dan situasi seperti itu, Jakarta pun menjadi sebuah kota besar dengan setumpuk problema. Terlebih lagi bila musim hujan telah tiba seperti sekarang ini. Masalah banjir menjadi pekerjaan rutin bagi setiap Gubernur yang entah sampai kapan bisa diatasinya.

Tak terkecuali Anies Baswedan pun yang baru beberapa bulan menjadi Gubernur DKI Jakarta, sudah merasakan bagaimana sulitnya mengatasi banjir yang melanda wilayahnya.

(Baca juga: Anies: Tidak Ada Pilihan Lain, Harus Ada Pelebaran Sungai di Jatipadang)

Sebagaimana yang diutarakan Anies seusai meninjau tanggul jebol di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, hanya satu pilihan yang mesti dilakukan untuk mengatasinya. Anies Baswedan memastikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan pelebaran Kali Pulo yang melintas di wilayah Jakarta selatan itu. Pelebaran sungai adalah satu-satunya cara untuk mengentaskan banjir dan tanggul jebol di sana.

Anies menyampaikan, lebar sungai saat ini hanya sekitar 2 meter. Kondisi kali terus menyempit karena banyak warga mendirikan bangunan di sana.

Maka suka atau tidak, artinya Anies Baswedan harus melakukan penggusuran. Padahal saat kampanye untuk memperoleh dukungan suara ketika bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta, pasangan Anies-Sandi, selalu diberitakan oleh media, pihaknya apabila terpilih sebagai Gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta, berjanji tidak akan pernah melakukan penggusuran tempat hunian warga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline