Lihat ke Halaman Asli

Arrie Boediman La Ede

TERVERIFIKASI

: wisdom is earth

Sajak Manifesto Mbambung

Diperbarui: 8 Februari 2016   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ill. pinterest.com"][/caption]Dia bersajak
Pada gen-gen mbambung yang sedang melambung-lambung
Sajaknya menggelandang
Di rel-rel kota
Di kolong-kolong jembatan
Di lampu-lampu merah
Pada jiwa-jiwa yang menghitamputihkan akal budi

Sesekali, sajaknya menepi di emperan peradaban
Pada kakilima-kakilima menggelar tikar-tikar perdagangan kebudayaan
Tak siang, tak malam menjajakan kesusastraan
dan berseru pada calon pembeli yang acuh
Seribu tiga!
Seribu lima!
Apakah dia sedang melacurkan sajak?

Mbangmbung!
Mbangmbung!

Dia, tak henti-hentinya meneriakkan sajak-sajak rapuh
Sajak yang lahir dari dunia terbawah 
Dunia yang tertumpah ruah pada bejana-bejana retak
Pada kaleng-kaleng kosong melompong
Lalu, melupakan terik serta meniadakan dahaga pada ketidaktahuan
Pun, tidak untuk melampaui hak pemilik kemahatahuan
Kerana menurutnya dia hanya ingin bersajak

Inilah sajaknya, sajak yang pernah bersajak pada hati dan semesta rasa
Sajak dari dunia permbambungan
Dunia yang tidak sekadar menawarkan sajak tentang manifesto kepatuhan
Atau memberhalakan sekte-sekte derajat hidup dan kekuasaan
Atau mentang-mentang merasa mewakili jaman
Selanjutnya, menepuk dada atas nama kebebasan berpendapat
Menolak kebebasan berfikir, berbicara, dan berbuat!

■ sumur serambi sentul, 08/02/2016 ■
   ■ ©2016-arrie boediman la ede ■




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline