Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Inter Milan Sudah Berusaha, tapi City yang Menentukan

Diperbarui: 11 Juni 2023   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rodri (tengah) merayakan gol pada final Liga Champions Gambar: AFP/FRANCK FIFE via Kompas.com

Striker Inter Milan, Lautaro Martinez tersedu-sedu cukup lama. Keriuhan di Stadion Ataturk, Istanbul, Turki tidak membuat kecamuk menyakitkan di dadanya mereda.

Berulang kali, rekan-rekannya yang berlagak kuat datang menghiburnya, tapi Lautaro tetap bersedih. Jika waktu bisa memutar kembali, Lautaro pasti tak ingin Inter Milan kalah 0-1 dari Manchester City di final Liga Champions Eropa 2022/23.  

Lautaro Martinez pantas kecewa. Inter Milan tak tampil buruk, tapi Manchester Citylah yang akhirnya juara.

Siapapun yang menyaksikan laga final Liga Champions akan sepakat bahwa Inter Milan sudah melakukan apa yang semestinya dilakukan. Sebagai tim yang tidak diunggulkan dari City yang terlihat lebih unggul, Inter Milan tak tampil inferior di Istanbul.

Dengan gagah berani allenatore Inter Milan, Simone Inzaghi tetap memainkan formasi andalan 3-5-2. Padahal, ada pandit yang memprediksi bahwa Inter akan bermain lebih defensif.

Dua striker, dengan Lautaro sebagai motor, baik berteman dengan Edin Dzeko atau Romelu Lukaku berhasil membuat Manchester City berpikir lebih keras untuk tetap mengontrol garis pertahanan mereka tak terlalu ke depan.

Nampaknya, Inzaghi mempelajari bahwa City akan kesulitan menghadapi tim dengan dua penyerang daripada satu penyerang. 

Di Liga Premier Inggris, Brentford yang dua kali mengalahkan City menggunakan dua striker; Bryan Mbeumo dan Ivan Toney untuk mengalahkan City di Etihad.

Selain itu dua sayap Inter, baik Denzel Dumfries dan Federico Dimarco juga tampil apik bersama tiga gelandang Hakan Calhanoglu, Marcelo Brozovic dan Nicolo Barella yang tampil spartan, dengan memberikan pressure tinggi sepanjang pertandingan.

Alhasil, di babak pertama, Inter berhasil menahan imbang tanpa gol. Di luar gol gelandang City, Rodrigo yang mengubah hasil pertandingan, namun secara statistik Inter terbilang unggul. 

Meskipun City tetap menguasai jalannya laga dengan 58 persen ball possesion, tapi Inter unggul baik di shots on target atau off target. Inter melepaskan 5 tendangan ke gawang berbanding 4, dan bahkan 7 tendangan off target berbanding 3 milik City, dengan 4 corner berbanding hanya 2 milik City.

Jika diperhatikan, Inzaghi juga mampu memaksimalkan keunggulan tinggi para pemain Inter, ketika terjadi corner atau free-kicks. Acerbi, Dzeko atau Lukaku membuat para pemain City kalang kabut. 

Di lima menit terakhir misalnya, jika sundulan Dimarco tidak membentur mistar, dan tandukan Romelu Lukaku tidak menyentuh kaki Ederson, maka hasilnya akan berbeda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline