Lihat ke Halaman Asli

Arnold Mamesah

TERVERIFIKASI

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Stimulus Ekonomi Tanpa Was-was

Diperbarui: 10 November 2015   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Indikasi Positif

Pencapaian angka pertumbuhan ekonomi triwulan-3 2015 sebesar 4.73% layak mendapatkan apresiasi. Dalam kondisi global yang masih terimbas penurunan harga komoditas, gejolak ketidakpastian suku bunga acuan The Fed US dan penurunan pertumbuhan ekonomi China, perekonomian Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia secara triwulan bertumbuh. (Lihat Grafik-1).

Grafik-1 : Pertumbuhan PDB Triwulanan

Dari grafik, dengan model trend pertumbuhan diprediksikan pertumbuhan PDB Triwulan-4 meningkat dibandingkan Triwulan-3 menjadi sekitar 4,8 - 4,85%. Sebagai pembanding, pertumbuhan PDB China triwulan-3 2015 sebesar 6,9% dibandingkan 7% pada triwulan-2. Sedangkan perekonomian US triwulan-3 2015, PDB hanya bertumbuh 1,5% dibandingkan 3,9% pada triwulan-2.

Pada awall November 2015, diumumkan Oktober 2015 terjadi disinflasi (inflasi negatif) 0,08% dan secara tahunan tingkat inflasi Januari - Oktober 2015 besarnya 2,16% (lihat Grafik-2). Proyeksinya hingga akhir tahun, inflasi bulanan akan tetap rendah selaras dengan trend harga komoditas dunia. (Lihat : Inflasi Negatif dan Ancaman Deflationary Spiral).
Tingkat inflasi ini merupakan kabar baik bagi Bank Indonesia yang mendapat target inflasi 2015 sebesar 4% (plus-minus 1%).

Grafik-2 : Inflasi Bulanan dan Indeks Harga Konsumen

 

Surplus dan Defisit

Dalam tekanan depresiasi nilai tukar Rupiah (IDR) terhadap Dolar Amerika (USD), ada indikasi positif seperti pada Grafik-3.

Grafik-3 : Trend Nilai Tukar dan Neraca Perdagangan Luar Negeri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline