Lihat ke Halaman Asli

Armidin

Berbagi dan bermanfaat

Kebocoran Intelektual

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12926364191507926749

Tidak sedikit setiap tahunnya para intelektual Indonesia meninggalkan Indonesia, menurut Sekjen Asosiasi CIBI (Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa) tidak kurang 300 orang bibit unggul bertalenta tinggi Indonesia telah diambil oleh negara luar. Mereka adalah anak-anak super cerdas gifted talented dengan skor IQ 130 ke atas atau very superior yang diambil dari beberapa kota besar seperti Malang, Semarang, Bandung, Jakarta dan Makassar. Iming-iming kesejahteraan selalu ditebarkan sebagai umpan untuk membujuk para anak cerdas agar mau meninggalkan Indonesia dan bersekolah di negara  mereka kemudian bekerja sampai fase golden period selesai umur  50 tahun. Mereka menjaring anak cerdas dan memberikan beasiswa perguruan tinggi melalui olimpiade-olimpiade yang sering diikuti oleh Indonesia dan biasanya sering mendapat kemenangan. Singapore, Malaysia, Amerika dan tidak ketinggalan Korea Selatan pun mulai melancarkan pembajakan intelektual ini. Indonesia memiliki sekitar 1,3 juta jiwa anak berpotensi istimewa ini, yang masih melaksanakan pendidikan di Indonesia. Tapi tak ada yang peduli bakal kemana mereka ini suatu saat nanti setelah tamat sekolah menengah. Tinggallah kita Indonesia hanya sebagai pencetak intelek saja, tanpa ada yang mampu mencegah kebocoran intelektual ini. Beginilah nasib sebagi negara miskin, yang hanya mampu mengelus dada melihat putra bangsa berkualitas satu persatu meninggalkan Indonesia...Tragis.!

Protected by Copyscape Web Plagiarism Check




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline