Lihat ke Halaman Asli

Herdian Armandhani

Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Mendapatkan Pelajaran Hidup dari Seorang Petugas Kebersihan Mall

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari sabtu kemarin (15/11) 2014 penulis bersama kawan-kawan penulis yaitu Zait Hatta, Agusta Mahardika, dan Leo menghadiri konser ulang tahun ke-25 sebuah Radio swasta yang berada di Kota Denpasar, bali. Kebetulan kami berempat tertarik untuk datang karena guest starnya memang menarik yaitu Calvin Jeremy dan The Finest Tree. Dua penyanyi yang sangat digandrungi anak muda karena aliran musiknya begitu enak didengar. Acara yang kami datangi ini berada di Mall yang berada di kawasan Simpang Siur, Kuta. Kami berempat tiba pukul 19.00 wita dengan menggunakan kendaraan roda empat. Suasana di Mall sudah sesak dipenuhi para anak muda yang juga ingin menghabiskan malam minggu mendengarkan idola mereka menyanyikan lagu favorit mereka. Kami berempat juga sangat menikmati alunan lagu berbaur dengan para pengunjung Mall yang datang dengan pakaian terbaik mereka.

Kami berempat mengambil posisi duduk didekat taman yang ada di Mall ini. Saat sedang asyik-asyik mendengarkan alunan lagu dari para musisi yang diundang di hari jadi radio tersebut kami melihat sebuah kejadian yang mungkin menjadi sesuatu hal yang tidak pernah kami pikirkan. Ada seorang ibu yang profesinya sebagaipetugas kebersihan Mall tersebut membawa sebuah piring berisi seporsi nasi goreng lengkap dengan lauk-pauknya. Si ibu petugas kebersihan ini ternyata mendapatkan seporsi nasi goreng sisa dari sebuah resto didalam Mall. Seporsi nasi goring yang masih lengkap ini tidak dimakan oleh pembelinya karena mungkin si pembeli yang memesan nasi goring sedang terburu-buru. Ibu ini sempat ingin membuang nasi goring tersebut ke tempat sampah yang ada di pinggir sampah. Namun, niat untuk membuang nasi goring tersebut diurungkan.

Kemudian si ibu petugas kebersihan ini mengambil sebuah wadah plastik dan memindahkan nasi goring di piring tadi ke dalam sebuah kotak yang ia ambil entah darimana. Nasi goreng sisa tadi pun dibawanya pulang. Penulis berpikir bahwa nasi goring sisa ini akan diberikan untuk keluargantya dirumah. Mengingat harga nasi goring yang penulis taksir memang cukup mahal bagi ibu petuga kebersihan ini. Penulis dan kawan-kawan penulis begitu terenyuh melihat si ibu petugas kebersihan tadi tanda ada rasa jijik atau malu membungkus pulang nasi goring sisa tersebut. Penulis dan kawan-kawan penulis merasa bersyukur karena tidak pernah membuang makanan dan selalu mensyukuri nikmat Tuhan yang telah diberikan.

Banyak dari kita yang terkadang ketika memiliki makanan dan masih banyak tersisa dan langsung membuangnnyabegitu saja. Bagi si Ibu petugas kebersihan ini, makanan sisa tetap ia ambil dan ia bawa pulang untuk membahagiakan keluarganya. Ada satu pepatah menagatakan pandai-pandailah bersyukur. Siapa yang bersyukur maka ia akan selalu merasakan nikmat Tuhan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline