Lihat ke Halaman Asli

Arlini

Menulis berarti menjaga ingatan. Menulis berarti menabung nilai kebaikan. Menulis untuk menyebar kebaikan

Jangan Lakukan 4 Kesalahan Ini Jika Tak Mau Keuanganmu Berantakan

Diperbarui: 11 Juni 2020   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: mengatur keuangan. (sumber: Shutterstock/LovelyDay12 via kompas.com)

Orang Medan bilang, "Hepeng na mangaur nagaraon". Hehe, benar adanya ya. Saat ini uang menjadi kebutuhan penting bagi semua orang. 

Sebab dengan uang, orang bisa memperoleh apapun yang ia inginkan. Sampai-sampai ada orang yang mengagungkan uang diatas nilai-nilai kebaikan. Sehingga ia rela melanggar aturan Allah swt demi mendapatkan uang, naudzubillahi minzalik.

Bagi para ibu rumahtangga seperti saya, sebagian besar kita kemungkinan pusing dengan keadaan perekonomian negara kita. Harga sayur mayur saat ini memang lagi turun buk. Tapi harga daging, ikan, minyak makan, gas, listrik, biaya sekolah dan segudang kebutuhan lainnya semakin melambung tinggi.

Mending saya ya yang anggota keluarganya dua orang. Gimana yang punya anak sekian dan sekian? Solusinya tentu bukan kurangi anak dong. Karena anak adalah anugerah tersendiri bagi orangtua, aset berharga yang patut diharapkan kehadirannya. Saya juga sedang berharap-harap punya momongan. Emang belum dikasih aja.

Kita so pasti sadar ekonomi yang carut marut ini tak lain dan tak bukan karena tidak diatur dengan sistem ekonomi Islam yang bersumber dari Allah SWT. Tapi, setidaknya ada beberapa solusi praktis yang bisa kita lakukan guna menghadapi situasi sulit ini. Hindari empat kesalahan ini dalam mengatur keuangan kita;

Pertama, berjalan tanpa pandangan yang benar.

Kita ngerasain sendiri ya buk. Suami bahkan para ibu turut mencari nafkah tapi hasilnya tak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Kalau kita tidak punya pandangan yang tepat tentang kehidupan ini, bisa-bisa stress. Semua berawal dari bagaimana cara kita memandang kehidupan deh. Pandangan benar, insya allah menjalaninya adem.

Pandangan yang tidak tepat itu semisal, "aku harus dapatkan apa yang aku mau", "aku ingin memiliki apa yang orang lain punya", "harta adalah kebahagiaan" dan lain sebagainya.

Pandangan salah tersebut harus diganti dengan kesadaran bahwa, "tak semua yang aku inginkan harus ku dapatkan", "kebutuhanku berbeda dari orang lain, tak harus punya seperti yang dimiliki orang lain", "harta berkah itu lebih penting", "bahagia itu ketika Allah swt ridha padaku". 

Kalau yang terbentuk dalam pikiran kita pemahaman seperti ini, beres deh urusannya. Dan memang perubahan mindset ini tak serta merta ya, perlu pengkajian mendalam terhadap Islam dan mendekat pada Allah swt yang terus menerus.

Kedua, berjalan tanpa prioritas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline