Lihat ke Halaman Asli

Runtuhnya Persepak Bolaan dalam Negeri Ini

Diperbarui: 11 Desember 2018   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bola.kompas.com

Sepak bola sudah menjadi makanan sehari - hari bagi para sebagian kaum pria di Indonesia. Sepak bola juga sudah seperti menjadi bagian dari kehidupan para kaum pria. Kita tahu, sepak bola di dalam negeri kita ini, sedang mengalami masalah yang cukup besar. PSSI yang menjadi pemimpin asosiasi sepak bola di Indonesia sudah mulai rusak. Di dalam badan organisasi PSSI saat ini sudah terkontaminasi oleh para orang - orang jahat yang ingin memupuskan perkembangan sepak bola di dalam negeri ini. Mereka adalah para penjahat sepak bola, atau biasa disebut Mafia Sepak Bola.

Tujuan para mafia sepak bola ini sebenarnya hanya untuk mencari tambahan - tambahan uang melalui ladang persepakbolaan di dalam negeri ini. Mulai dari sogok menyogok, pengaturan skor, hingga penyettingan suatu laga. Masyarakat pun sebenarnya sudah lelah akan tingkah para mafia tersebut. Mereka seolah - olah ingin menghancurkan persepakbolaan di dalam negeri ini. Baru - baru ini, sepak bola Indonesia sedang menjadi sorotan oleh media - media luar. Bukan karena prestasi Tim Nasionalnya, melaikan karena protes para supporter yang menarik perhatian media luar.

Kenapa tidak, para supporter mengeluh karena kinerja PSSI yang begitu berantakan dan hancur, serta mengabaikan Tim Nasional yang sedang berlaga di kompetisi AFF Suzuki Cup 2018. PSSI juga tetap menjalankan Liga 1 (kasta Liga tertinggi di Indonesia) sebagaimana Tim Nasional sedang bermain. Dilansir dari kicauan di twitter @FOXSportsAsia, mereka mengatakan bahwa Indonesia menjadi satu - satunya negara yang tetap menjalankan pertandingan Liga disaat yang bersamaan dengan adanya pertandingan Tim Nasional.

Baik supporter, maupun masyarakat biasa kecewa melihat kinerja PSSI saat ini. Banyak orang yang mengatakan bahwa dalang dari semua ini adalah Ketua Umum PSSI, yaitu Edy Rahmayadi, yang secara tidak langsung diduga bersekongkol dengan para mafia bola di dalam negeri. 

Edy Rahmayadi, yang pada saat bersamaan pula merangkap jabatan menjadi Gubernur Sumatra Utara. Padahal, di dalam sepak bola, tidak boleh disangkut - pautkan dengan politik. Tetapi Edy tetap memilih untuk mempertahankan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI dan Gubernur Sumatra Utara. Dapat diketahui pula bahwa Edy pada saat ini lebih sering berada di Sumatra Utara untuk menjalankan tugasnya sebagai Gubernur, ketimbang mengawasi Tim Nasional Indonesia yang sedang berlaga di AFF Suzuki Cup.

Para supporter sebenarnya sudah larut akan kesedihan yang mendalam, karena melihat prestasi yang seharusnya bisa diraih oleh Tim Nasional Indonesia, seketika pupus begitu saja. Kita semua juga masih menunggu prestasi - prestasi yang berdatangan dari Tim Nasional kita. Sepak bola di Indonesia seakan - akan lupa akan menjadi sepak bola yang baik semenjak hadirnya para mafia bola ini. 

Semoga Ketua Umum PSSI saat ini, mau membenahi persepakbolaan di dalam negeri ini demi kebaikan sepak bola Indonesia dikemudian hari. Setidaknya, semoga Edy mau memberantas para mafia - mafia ini agar mereka jerah terhadap perlakuan mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline