Lihat ke Halaman Asli

Bledhek

____________

Kubu-kubu Saling Menderu

Diperbarui: 17 Maret 2021   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay Tembok Pertahanan Kapur Bata - Foto dari Pixabay

Kubu-kubu Saling Menderu

Gerbang-gerbang pertahanan, berlapis baja, kunci sengaja dibuang hingga tak bisa terbuka

Ia bukan orang Rimba, suku Kubu dari Sumatera, Anak Dalam tersisih dalam keterasinganya, kuat menjaga budiluhur tetuanya

Jika hanya pagar kayu berlapis tanah, serangan datang hanya sekali hantam, porakporanda tak bersisa

Saat angin ribut hengkang dari pendengaran, targanti mesin-mesin olahan. Cerobong asap tinggi selalu mengepul tak mengenal hari. Di tempat inilah deru dimulai.

Menyebar berarak, rapi persis barisan tujuhbelasan. Membawa bendera, menyerahkan pada kepala negara. Kita semua hidmat hadir di seluruh penjuru nusantara

Kalau gelombang besar akan pecah setelah menghantam karang, tidak halnya dengan kubu yang alang kepalang. Sebentar lengah, gerbang berserta penghuninya pindah haluan.

Kita yang punya telinga mendengar deru desingnya. Kita yang punya mata menyaksikan geliat penabuh suara.

Kubu bukan lagi benteng pertahanan, melainkan jadi senjata untuk menyerang. Minimal atas mana, untuk sebuah dukungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline