Lihat ke Halaman Asli

@Arie

Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Hijrah!

Diperbarui: 17 September 2019   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://wallpaperscraft.com/download/man_road_lonely_136913/1600x900

Penanggalan Islam dimulai ketika nabi Muhammad.SAWW, bersama pengikutnya, berpindah dari kota Mekkah ke kota Yastrib, yang sekarang dikenal dengan kota Madinah, 1441 tahun yang lalu. Hijrah tidak hanya di maknai pindah tempat saja, tapi juga dalam pengertian yang lebih luas, : pindah dari suatu keadaan, suatu sikap hidup, suatu  kebiasaan, suatu lingkungan, juga dapat di sebut hijrah. ( klik disini )

Memaknai tahun ini, kiranya pasca gegap gempita Pemilu, yang tadinya kita terbelah menjadi cebong dan kampret, sekarang hijrahlah, kembali menjadi bangsa Indonesia. Siapapun presidenya, itulah pemimpin kita lima tahun ke depan. Beliau memegang amanah, mandat rakyat, hampir dua ratus jiwa yang ikut memilih tempo hari. Jokowi bukan lagi presiden para cebong, tapi presiden Republik indonesia.  Presiden kita semua dalam negara kesatuan ini. ( klik juga )

 Menang kalah dalam suatu kompetisi, adalah hal yang lumrah. Kita tak perlu merasa kecewa, karena idola kita kalah.  Apalagi sampai berguling guling diatas tanah." Biasa aja kalee,!"  kata anak jakarta.  ( "Eit tunggu dulu,! " jangan tuduh saya cebong karena saya tulis begini? )

Saya tulis begini agar kita tak sakit jiwa. Karena perasaan Un happy, tidak bahagia, merasa kalah, - semua perasaan negatif,- adalah bagian dari penyakit jiwa yang berbahaya jika tak segera di netralisir. Sudahlah, lupakan beda pilihan, lupakan beda jagoan, lupakan perselisihan, mari bersalaman. Damai itu indah.  ( lihat disini )

Hijrah juga mengandung makna, berubah. Berubah ke arah yang positif, yang lebih baik. 

Tentunya kita juga berharap Pemerintah mau ber hijrah, dengan memperbaiki apa yang kurang. Apa yang salah. Apa yang belum dipenuhi dari janji - janji dan jargon - jargon yang di teriakkan pada saat kampanye tempo hari. Konstituen ingin bentuk nyata dan konkret, yang dapat dinikmati dan dirasakan langsung, dalam semua bidang. Bukan hanya para cebong yang menunggu ini, tapi juga para kampret, yang menjadi bagian NKRI.

Akhirnya, menyambut tahun baru, mari kita buka lembaran baru. Buka kedua tangan, terima semua perbedaan sebagai berkah. 

Kampret dan cebong, mari bersalaman. Bermaaf - maafan. Damai itu Indah, sweear.  ( baca juga )




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline