Lihat ke Halaman Asli

Ariby Zahron

Mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang

Periodisasi Sastra Angkatan 2000

Diperbarui: 21 September 2022   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

A. Latar Belakang

Seiring lahirnya pergeseran kekuasaan politik dari tangan Soeharto sampai presiden Megawati, timbul wacana tentang "Sastrawan Angkatan Reformasi".

Pada masa angkatan 2000 ini banyak sekali muncul pengarang/penulis wanita yang banyak dari mereka umumnya menulis dengan ungkapan perasaan, kebebasan ekspresi dan pikiran yang lepas bahkan lebih berani daripada para sastrawan lainnya untuk menampilkan nuansa erotik atau hal-hal sensual.

Korrie Layun Rampan, beliau adalah kritikus sastra Indonesia yang mengemukakan suatu ide baru untuk menciptakan munculnya sastra Angkatan 2000. Ide tersebut muncul setelah ketidak berhasilannya wacana tentang lahirnya sastra angkatan reformasi yang tidak berhasil dikukuhkan karena tidak adanya juru bicara.

Banyak penyair, cerpenis, novelis, esais, dan kritikus sastra lainnya yang dimasukkan Korrie ke dalam Angkatan 2000.

Termasuk golongan yang telah memulai untuk menulis sejak tahun 1980-an, seperti Afrizal Malna dan Seno Gumira Ajidarma, serta golongan yang menulis dari tahun 1990-an seperti Ayu Utami dan Dhorotea Rosa Herliani.

B. Pelopor Angkatan 

Setelah wacana tentang munculnya sastrawan 'Angkatan Reformasi' lahir, namun tidak berhasil dikukuhkan karena tidak mempunyai 'Juru Bicara'. Pada tahun 2002, Korrie Layun Rampan melempar wacana tentang munculnya sastrawan angkatan 2000. Sebuah buku tebal yang diterbitkan oleh Gramedia, Jakarta pada tahun 2002, lebih dari seratus penyair, cerpenis, novelis, dan golongan lainnya dimasukkan Korrie ke dalam 'Angkatan 2000'.

Setelah terjadi reformasi, ruang gerak masyarakat pada awalnya selalu ditutup oleh gaya pemerintahan Orde Baru yang awalnya bersifat menekan tiba-tiba diberikan saluran kebebasan. Kesusastraan seperti dalam sebuah pentas terbuka dan luas. Para pemainnya boleh berbuat dan melakukan apa saja harus dengan suasana tertentu untuk mematangkannya. Angkatan 2000 adalah nama yang diberikan oleh Korrie Layun Rampan.

Korrie Layun Rampan adalah seorang editor, penulis, dan kritikus sastra Indonesia berdarah Dayak Benuaq. Korrie merupakan pencetus penyusun buku Sastrawan Angkatan 2000 terbitan Gramedia Pustaka Utama yang memuat lebih dari seratus sastrawan, terdiri dari penyair, cerpenis, novelis, esais, dan kritikus sastra. Ada beberapa pengarang yang menciptakan wawasan estetik baru di tahun 1990-an seperti Afrizal Malna, Seno Gumira Ajidarma dan Ayu Utami.

C. Karakteristik Karya Sastra Angkatan 2000

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline