Lihat ke Halaman Asli

Ari Budiyanti

TERVERIFIKASI

Lehrerin

Sebatang Coklat yang Urung Kuberikan

Diperbarui: 26 Maret 2022   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto pixabay.com

Ada apa dengan hati ini
Menatap sebatang coklat penuh hasrat
Ingin memiliki untuk diri sendiri
Rasanya mungkin akan lebih nikmat

Namun ada di sana tangan yang mencari makanan
Tong sampah dikorak-korek siapa tahu ada sisa
Sekedar mencari pengganjal perut yang lapar tersiksa
Memaksa menari di tengah terik tanpa awan

Mengapa tangan tak jadi terulurkan
Ketika sadar ada yang lebih membutuhkan
Sebatang coklat itu sebenarnya bisa menjadi sebuah pemberian
Untuk insan yang sedang kelaparan

Tetiba sebuah dorongan kecil menerpa badan
Sebatang coklat yang kupegang melayang
Jatuh ke selokan
Berair penuh menelan habis tanpa sisa

Sebatang coklat yang urung kuberikan
Tetiba hilang pula dari genggaman
Tak seorang bisa memakan
Terbuang sudah di kekelaman

Hati yang menahan diri melakukan kebaikan
Menerima penghukuman setimpal pada masa bersamaan
Akhirnya sama-sama merasa lapar
Dari sebatang coklat aku belajar

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
26 Maret 2022

55-2.107




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline