Lihat ke Halaman Asli

Arifinp_Berkhilaf

Penulis Lepas

Tidak Meninggalkan Siapa Pun Dibelakang, Hari Pangan Sedunia

Diperbarui: 16 Oktober 2022   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Freepik.com 

     Dari Konferensi FAO ke-20 di Roma, November 1976, yang memutuskan untuk mengeluarkan Resolusi No. 179 pada World Food Day. Tanggal 16 Oktober diperingati sebagai World Food Day (Hari Pangan Sedunia). FAO telah merayakan World Food Day (Hari Pangan Sedunia) sejak 1981. dengan tema khusus setiap tahun sejauh ini "Leave NO ONE behind", "Tidak Meninggalkan SIAPA PUN di belakang" jika diartikan ke Bahasa Indonesia.

Pelaksanaan tema ini adalah melalui produksi pangan yang membaik, nutrisi yang membaik, lingkungan yang membaik, dan kehidupan yang semakin baik. Menyerukan solidaritas global untuk mengubah sistem pertanian dan pangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, melawan ketidaksetaraan, meningkatkan ketahanan dan mencapai pembangunan berkelanjutan. Faktanya, jutaan orang di seluruh dunia tidak mampu membeli makanan sehat, menempatkan mereka pada risiko tinggi kerawanan pangan dan kekurangan gizi. Tetapi mengakhiri kelaparan bukan hanya tentang persediaan. Persoalannya, akses dan ketersediaan pangan bergizi semakin terhambat oleh berbagai tantangan antara lain pandemi COVID-19, kericuhan, pergantian iklim, ketimpangan, peningkatan harga, dan kegemparan internasional. 

Orang-orang di seluruh dunia mengalami efek riak tantangan yang tidak mengenal batas. Tujuan dari peringatan HPS  adalah untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya mengatasi tantangan gizi di tingkat global, regional dan nasional. World Food Day (Hari Pangan Sedunia) merupakan konsekuensi dari keikutsertaan Indonesia sebagai anggota FAO

Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Qu Dongyu mengatakan pada Youtube Resmi FAO bahwa ada banyak tantangan kompleks untuk ketahanan pangan.

"Kami telah melihat pandemi  tiga tahun, termasuk krisis ekonomi, konflik dan perang, krisis iklim, gangguan pada rantai pasokan internasional, termasuk meningkatnya ketidaksetaraan dan kenaikan harga pangan," Sabtu (15/10/2022).

Menurut Dongyu, semua ini menggaris bawahi betapa eratnya hubungan bisnis dan kehidupan. Kenaikan harga pangan mempengaruhi semua orang. Namun, dampaknya akan lebih dirasakan oleh pihak-pihak yang paling rentan. 

Menjelang World Food Day (Hari Pangan Sedunia) 2022 di Indonesia, Badan Pangan Nasional (BPN) menyelenggarakan berbagai agenda seperti seminar dan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan pangan. Seperti Festival Kreasi Makanan Cafe Loal di Jawa Timur atau lomba poster untuk Gelaran Nusantara Pangan.

Pada World Food Day (Hari Pangan Sedunia) selain kalian mengikuti event/kegiatan secara offline (langsung) kalian juga merayakan World Food Day (Hari Pangan Sedunia) secara online dengan menshare twibbon World Food Day (Hari Pangan Sedunia) ke medsos beri tahu keluarga,teman, dan dunia pentingnya World Food Day (Hari Pangan Sedunia). Berikut beberapa twibbon mengenai World Food Day (Hari Pangan Sedunia) 

Twibbon World Food Day (Hari Pangan Sedunia) 1

Twibbon World Food Day (Hari Pangan Sedunia) 2

Twibbon World Food Day (Hari Pangan Sedunia) 3 

Twibbon World Food Day (Hari Pangan Sedunia) 4

Twibbon World Food Day (Hari Pangan Sedunia) 5

Twibbon World Food Day (Hari Pangan Sedunia) 6 

Twibbon World Food Day (Hari Pangan Sedunia) 7 

Apa ada dari kalian waktu kecil selalu diberi tahu bahwa ketika makan tetapi tidak habis/tersisa sedikit maka makanan/nasi itu akan menangis. Secara konteks, perkataan tadi ada benarnya nasi yang berawal dari padi yang ditanam oleh para petani. Sebaiknya kita lebih bersyukur karena telah diberi rezeki dan jangan pernah menyia-nyiakan rezeki tersebut, didalam tanah masih ada tanah.

Sekian artikel "Tidak Meninggalkan Siapa Pun Dibelakang, Hari Pangan Sedunia" semoga bermanfaat, akhir kata terima kasih dan sampai jumpa di artikel selanjutnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline