Lihat ke Halaman Asli

A r i

Mahasiswa PKTJ Tegal

Memilih Presiden yang Ideal Berlandaskan Nilai Pancasila

Diperbarui: 11 Januari 2024   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu Pancasila?

      Pancasila adalah landasan dasar sebagai tujuan masyarakat Indonesia. Pancasila merupakan simbol persatuan ditengah perbedaan. Pancasila merupakan pedoman dalam mengambil tindakan maupun Keputusan. Salah satu implementasinya yaitu pemimpin, pemimpin yang ideal sangat dibutuhkan bagi bangsa Indonesia ini, karena pemimpin mempunyai kewenangan dan kekuasaan dalam mengatur dan melindungi setiap warga negara Indonesia dengan menerapkan nilai Pancasila.

     Dalam memilih pemimpin kita juga harus menerapkan nilai Pancasila. Penerapan Pancasila dalam pemilu tidak hanya menciptakan proses pemilu yang adil dan demokratis, tetapi juga membantu membentuk karakter bangsa Indonesia yang bersatu, berkeadilan, dan beradab. Ini menjadi pondasi bagi pembangunan negara yang berlandaskan nilai-nilai moral dan etika Pancasila.

Penerapan Pancasila

     Penerapan pancasila juga dapat membantu kita dalam memilih kandidat dan dapat melihat kualitas para kandidat, kandidat yang ideal adalah pemimpin yang menerapkan prinsip pancasila dalam setiap debatnya. Berikut adalah beberapa cara di mana Pancasila dapat diterapkan saat debat:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa:

            -Memastikan bahwa dalam setiap argumen atau pernyataan, tidak ada unsur yang merendahkan atau menghina keyakinan                         agama atau kepercayaan lainnya.

            -Menghormati pluralitas agama dan keyakinan di dalam masyarakat.

  • Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:

           -Menjunjung tinggi martabat manusia dalam perdebatan, menghindari retorika atau tindakan yang merendahkan martabat                       seseorang.

          -Mendorong dialog yang beradab, dengan mendengarkan dan memahami perspektif orang lain tanpa merendahkan.

  • Persatuan Indonesia:

           -Menekankan pada aspek yang menyatukan masyarakat daripada yang memecah belah.

          -Menghindari retorika atau tindakan yang bersifat divisif, terutama berdasarkan suku, agama, ras, dan golongan (SARA).

  • Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:

           -Mengutamakan argumen yang bersifat rasional dan berdasarkan data fakta untuk membentuk pandangan dan kebijakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline