Lihat ke Halaman Asli

Mbah Ukik

TERVERIFIKASI

Jajah desa milang kori.

Mereka Tak Mau Menyerah pada Keadaan (2)

Diperbarui: 26 Mei 2022   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batako dari material vulkanik erupsi G. Semeru  | Dokumen pribadi 

Salah satu wilayah yang paling terdampak terjangan material vulkanik erupsi Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021 adalah Kamar Kajang dan Kampung Renteng, Kecamatan Candipuro Lumajang. Dusun yang ada di tenggara Gunung Semeru dan hanya sekitar 1 km jaraknya dari Jembatan Gladak Perak, sekitar 96% rumah penduduk rusak berat diterjang lahar dingin.  Sekitar 70%  di antaranya tertimbun material vulkanik. Kini, hanya ada beberapa keluarga yang tetap tinggal di rumahnya yang tidak mengalami kerusakan berarti.

Rusaknya rumah, harta, dan kebun serta infrastruktur sangat jelas memusnahkan mata pencaharian penduduk.  Salah satunya adalah Mas Darmo warga Kamar Kajang yang kehilangan mata pencaharian sebagai penggali pasir di lembah mirip delta yang ada sedikit di bawah Jembatan Gladak Perak dan Kampung Renteng.

Dokumen pribadi

Dibantu oleh istrinya. | Dokumen pribadi 

Membuat di depan rumahnya| Dokumen pribadi 

Di lembah tersebut kini telah tertimbun jutaan metrik ton pasir dan batu. Demikian juga di sekitar tempat tinggal masyarakat Kamar Kajang. Persediaan pasir dan batu sebagai material pembangunan pun melimpah.

Hukum ekonomi pun bicara, di mana persediaan melimpah dan permintaan sedikit maka harga pun jatuh.

Selama ini permintaan pasir dan batu memang lebih banyak dari Malang yang jauhnya sekitar 80 km ke arah barat dari pada ke Lumajang yang jaraknya hanya sekitar 20 km ke arah timur. Namun terputusnya jembatan di Gladak Perak membuat jalur transporatasi terhenti pula. Sedang jembatan yang baru selesai dibangun berupa jembatan gantung hanya untuk kendaraan roda dua. Itu pun tak bisa untuk simpangan.

Seperti juga warga lain, Mas Darmo yang harus bertanggungjawab sebagai kepala keluarga tak mau menganggur, maka dengan istrinya kini memanfaatkan pasir dan batu yang melimpah di sekitar tempat tinggalnya dengan membuat batako.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline