Lihat ke Halaman Asli

Toxic Productivity: Fenomena Gila Kerja Sampai Melupakan Kebutuhan Sehari-hari

Diperbarui: 22 Desember 2021   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Apa kamu pernah berada di posisi sangat kelelahan karena terlalu banyak pekerjaan atau kegiatan yang kamu jalani? Kamu sampai lupa makan bahkan gak punya waktu tidur karena kamu sibuk menjadi produktif. Kalau berhenti, kamu merasa bersalah karena bersantai-santai dan tidak mengerjakan apa-apa. Sebenarnya, kamu beneran produktif atau sedang mengalami toxic productivity, sih?

Toxic productivity adalah kondisi ketika seseorang terobsesi untuk bekerja atau menjadi produktif dan merasa bersalah kalau tidak melakukan apa-apa. Kondisi ini bermula dari budaya yang sudah ada sejak lama, yaitu ketika seseorang yang produktif dianggap sebagai suatu kebiasaan baik. Produktivitas yang memiliki nilai positif ini menjadi suatu hal yang bernilai hebat sehingga banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi yang paling produktif. Sampai-sampai, karena terlalu produktif, seseorang melupakan kebutuhan sehari-harinya seperti makan, mandi, dan beristirahat. Kalau sudah ditahap seperti itu, artinya produktivitas kamu sudah termasuk ke dalam definisi toxic

"Tapi, kan, jadi produktif itu baik!" Benar, kok, kalau jadi produktif itu baik. Tetapi, kalau kamu sampai telat makan, kurang tidur, jadi sakit, dan gak mau bersosialiasi karena kesibukanmu, produktivitasmu udah gak sehat!

Apa saja ciri-ciri toxic productivity

1. Terobsesi untuk terus produktif setiap harinya. Bekerja atau berkegiatan yang berlebihan sampai mengganggu kesehatan dan kewajiban artinya sudah termasuk toxic atau tidak sehat.

2. Memiliki ekspektasi terlampau tinggi atau tidak realistis. Toxic productivity membuat kamu memiliki ekspektasi tinggi yang tidak realistis, sehingga menjadikanmu terus berusaha atau bekerja untuk ekspektasi tersebut.

3. Gelisah dan merasa bersalah ketika beristirahat. Saking wajibnya menjadi produktif, setelah seharian bekerja, kamu merasa gak deserve istirahat walaupun hanya 10 menit. Hal ini membuat kamu stres dan kelelahan dalam waktu bersamaan.

Toxic productivity akan membawa dampak buruk untuk kesehatan fisik sekaligus kesehatan mental kamu. Kamu menjadi terlalu keras terhadap diri sendiri dan terobsesi untuk menjadi lebih produktif dari orang lain. Oleh karena itu, kamu harus mengevaluasi tujuan dan ekspektasi yang kamu targetkan, supaya gak mengganggu kesehatanmu!

Jadi produktif itu baik, tapi jangan sampai berlebihan, ya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline