Lihat ke Halaman Asli

Budidaya Tanaman Daun Bawang (Allium fistulosum)

Diperbarui: 29 April 2023   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bawang daun adalah salah satu tanaman budidaya yang bisa dijadikan makanan ataupun lalapan. Tanaman ini merupakan sayuran yang berasal dari kelompok bawang. Bawang daun sendiri juga memiliki nilai ekonomis yang lumayan menguntungkan bagi petaninya. Budidaya tanaman bawang daun ini dilakukan oleh mahasiswa Pertanian UKSW di kebun salaran.

Banyak yang belum mengetahui tentang manfaat bawang daun ini, selain sebagai masakan dan Kesehatan bawang daun juga bisa dijadikan sebagai bahan kecantikan. Pembudidayaan bawang daun ini sangat mudah. Pasalnya kita hanya harus menanam bawang daun yang masih anakan pada lahan yang telah kita siapkan atau yang sudah kita olah saja. Namun jika kita tidak memiliki lahan yang cukup, kitab isa menggunakan polybag untuk pengganti lahan tersebut. Terlebih pada rumah tangga, karena mungkin banyak yang malas untuk menanam pada tanah maka menggunakan polybag juga sudah bisa.

Pembudidayaan daun bawang ini tidak harus kita cek setiap saat, dimana jika musim hujan kita tidak perlu untuk menyiramnya namun jika pada musim kemarau kita perlu menyiramnya untuk tetap memberi air ke tanaman bawang daun.

Pemberian pupuk mungkin bisa dilakukan pada 3-4 minggu sekali. Pada pembudidayaan yang dilakukan mahasiswa UKSW ini mereka hanya memberikan pupuk kandang, POC dari kulit pisang dan juga air cucian beras. Dan ini dilakukan pada 3-4 minggu sekali untuk tetap menutrisi tanaman. Hal ini juga bisa mencegah adanya kutu daun pada tanaman dan juga mencegah gulma yang tumbuh disekitar tanaman.

Manfaat yang dihasilkan dari POC kulit pisang yaitu pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Irawan (2019) menyatakan, pemberian pupuk organik cair kulit pisang kepok memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman daun bawang kecuali jumlah anakan, dan penggunaan dosis sebanyak 50 mL/tanaman memberikan hasil tertinggi pada tinggi tanaman, jumlah daun terbanyak, diameter batang terbesar, panjang akar, bobot kotor, dan bobot konsumsi tanaman daun bawang.

Selain POC ada juga manfaat dari air cucian beras yaitu memiliki potensi sebagai bahan pupuk organik cair, (Jumawati & Paulina, 2020). Air cucian beras adalah salah satu limbah rumah tangga, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman, (Himayana & Aini, 2018).

Tanaman bawang daun ini bisa dipanen jika sudah berumur 75 hari, namun bisa juga dipanen saat berumur 150 hari. Jadi untuk penanaman daun bawang ini sangat mudah, dan bisa kita budidayakan bagi rumah tangga yang ingin menanam sendiri atau malas membelinya.

Pustaka yang digunakan:

Himayana, A. T. S., & Aini, N. (2018). pengaruh pemberian Air Limbah Cucian Beras      terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa var. chinensis).     Jurnal Produksi Tanaman, 6(6), 1180--1188. http://protan.studentjournal.ub.ac.id        /index.php/protan/article/download/ 763/786.

Irawan, M.Z.D.P. 2019. Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Daun terhadap         Pemberian Pupuk Organik Cair Kulit Pisang (Musa paradisiaca L.). Skripsi. Fakultas  Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jakarta.

Jumawati, R., & Paulina, M. (2020). Respon Pertumbuhan dan Hasil Selada (Lactuca Sativa         L.) Terhadap Interval Waktu Aplikasi Pemberian Air Cucian Beras. Jurnal            Agroekoteknologi Dan Pertanian (JURAGAN), 1(1), 25-- 32.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline