Lihat ke Halaman Asli

Sunat Dulu, Baru Paman Birin Menggunting Pita

Diperbarui: 11 September 2020   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kolase -- Dok. pribadi

Tangisan histeris yang dipenuhi rasa takut dari salah satu anak, memenuhi ruangan musala (langgar) Raudhatul Aman, pada Kamis sore, 10 September 2020, sekitar pukul 17.00 Wita. Sementara sang ibu yang tengah memangku kepala sang bocah yang sedang berbaring tertelantang, berusaha menenangkannya.

Namun, sesaat setelah alat kauter atau bedah listrik sunat laser yang di pegang Paman Birin melaksanakan tugasnya, si bocah malah tertawa, ternyata tidak sakit! Bahkan si bocah hendak langsung bangun. Sepontan Paman Birin berkata "Jangan bangun dulu, biar dijahit dulu agar bagus".

Usai menyunat salah satu anak yang ikut serta dalam sunatan masal di langgar Raudhatul Aman, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor yang akrab disapa dengan Paman Birin ini pun beranjak untuk menggunting pita.

Sebelumnya, sambil menunggu kedatangan Paman Birin, dalam wawancara dengan Kepala Dinas Sosial Kalimantan Selatan (Kadinsos Kalsel) Hj Siti Nuriyani, menjelaskan bahwa sunatan masal adalah atas permintaan warga Gang Raudatul Aman/H. Masdar Jalur III, Km. 7 Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, karena banyak anak-anak di gang tersebut yang masih belum disunat. 

"Kegiatan utama Dinsos Kalsel di gang ini adalah bedah rumah Pak Asmadi, yang saat ini sudah selesai dibedah dan selanjutnya penyerahan kunci bedah rumah yang akan dilakukan oleh Gubernur Kalsel" ujarnya.

Menurut Hj Siti Nuriyani, sunatan masal dilaksanakan Dinsos Kalsel bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kalsel. Pelaksanaan sunatan masal dilalukan dari pagi hingga sore, dengan jumlah yang disunat ada 15 anak. Dan secara khusus Paman Birin, meminta untuk turut serta menyunat salah satu anak.

Hj Siti Nuriyani mengatakan bahwa program bedah rumah "Paman Birin Peduli" merupakan salah satu kegiatan Bakti Sosial Dinsos Kalsel dan Tagana, pelaksanaan bedah rumah dilakukan secaera bergantian di tiap daerah di Kalsel, di mana program ini menjadi perhatian utama Gubernur Kalsel Paman Birin, karena berdampak langsung pada masyarakat pra sejahtera.

Pada tahun anggaran 2020, Dinsos telah melakukan bedah rumah sebanyak 63 buah rumah. Sedangkan pada tahun anggaran 2018 ada sebanyak 36 buah yang dibedah rumah dan di 2019 ada sebanyak 49 buah rumah dibedah. 

Dana untuk bedah rumah langsung dari Paman Birin, sementara pengerjaan secara gotong royong oleh tim Tagana Dinas Sosial Kalsel.

Rumah Asmadi adalah rumah yang ke 63 di bedah dengan biaya sekitar 26,7 juta rupiah. Biaya yang dikeluarkan untuk membedah antara satu rumah dengan rumah lainnya, tidak sama, tergantung kondisi rumah, kalau masih ada bahan bangunan yang bisa digunakan dari rumah asal, maka biayanya akan lebih sedikit, begitu pula sebaliknya.

Kondisi rumah Asmadi berukuran 4 x 14 memang dalam kondisi memprihatinkan, dinding dan lantai yang terbuat kayu nampak lapuk termakan usia. Selain itu beberapa bagian dinding penuh tambalan menggunakan kalsiboard. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline