Lihat ke Halaman Asli

Model Kepemimpinan dan Motivasi untuk Wirausaha

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Apakah anda seorang wirausaha Atau anda sedang bermimpi pindah kuadran menjadi wirausaha? Pernahkah anda terpikir bagaimana seharusnya seorang wirausaha memimpin dan memotivasi anak buahnya? Model kepimpinan apakah yang paling cocok untuk seorang wirausaha?

Jika pernah bekerja, anda mungkin sudah familar dengan gaya kepemimpinan if - then --> Jika (if) anda berhasil mencapai target (penjualan naik 250%) maka (then) saya sebagai atasan akan memberikan (kenaikan gaji 25%). Banyak dari kita menganggap model kepemimpinan if - then ini adalah sesuatu yang sudah lazim karena model ini memotivasi kita untuk "fokus" pada pencapaian (target) yang diberikan.

Namun, hasil riset Daniel H. Pink, pakar kepimpinan dan motivasi dari Northwestern University, memperlihatkan fakta yang berbeda. Daniel menyatakan bahwa model kepemimpinan if - then itu hanya cocok untuk tipe pekerjaan yang sederhana, repetitif dan dalam jangka waktu pendek karena model ini membantu para pekerja untuk fokus mencapai target yang sudha ditetapkan oleh pemimpin mereka. Namun model kepemimpinan if then initidaklah cocok untuk tipe pekerjaan yang rumit, membutuhkan kreativitas dan pemikiran yang inovatif -- tipe pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh wirausaha dan karyawannya - karena model ini membatasi pemikiran kreatif dan inovatif.

Hasil riset diatas mungkin membuat anda bertanya, kalau model kepemimpinan yang biasa tidak cocok untuk wirausaha kemudian model apa dong yang cocok?

Daniel menyatakan ada 4 (empat) hal dasar yang harus diperhatikan oleh wirausaha untuk memotivasi karyawannya :

1. Apakah karyawan saya sudah mendapatkan kompensasi yang cukup? Jika kompensasi karyawan anda kurang, maka mereka tidak akan bisa fokus menjalankan pekerjaaan mereka.

2. Apakah karyawan saya memiliki keleluasaan yang cukup untuk menjalankan pekerjaan mereka? Keleluasaan untuk melakukan pekerjaan sesuai gaya masing - masing sangatlah penting untuk menghasilkan hasil kerja yang kreatif dan inovatif

3. Apakah anda sudah menghargai setiap perkembangan yang didapatkan oleh karyawan anda? Sense of acknowledgment (penghargaan) dari atasan sangatlah penting untuk terus memotivasi karyawan untuk terus inovatif dan kreatif

4. Apakah karyawan anda sudah tahu "alasan" kenapa mereka harus melakukan pekerjaan mereka? Untuk menghasilkan pekerjaan yang kreatif dan inovatif, seseorang harus mengetahu bahwa apa yang mereka lakukan itu sangatlah penting (purposeful task).

Coba pikirkan jawaban dari keempat pertanyaan diatas, niscaya anda akan bisa membangun model kepemimpinan yang lebih efektif untuk memotivasi karyawan anda.

Best Regards

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline