Lihat ke Halaman Asli

Prof Dr Apridar SE M Si

Universitas Syiah Kuala

Membumikan Makanan Halal Saat Covid-19

Diperbarui: 7 Juli 2022   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

CORONA virus merupakan wabah yang sedang dihadapi hampir seluruh penjuru dunia. Virus yang mencekam tersebut penyebaranya begitu cepat dikarenakan ketidak disiplinan dan kesombongan penghuni dunia yang fana ini. 

Dimana rahmat yang luar biasa Allah SWT berikan kepada manusia seharusnya  bersyukur, namun banyak yang memilih untuk ingkar terhadap kenikmatan tersebut.

 Kenikmatan yang dicurahkan begitu banyak tidak membuat  manusia sebahagian besar untuk beribadah sebagai tanda mensyukuri nikmatNya. Bahkan dengan congkat mengatakan “dengan kecanggihan peralatan militer yang dimiliki, menyatakan tidak ada kekuatan apapun yang dapat menekan mereka dalam memperlakukan apapun. 

Kesombongan yang sudah melampoi batas tersebut di uji oleh Allah SWT dengan hanya mengirimkan makhluk yaitu Covid-19 dengan ukuran amat kecil bahkan lebih kecil dari burung Ababil yang meluluh lantakkan pasukan gajah yang ingin menghancurkan ka’bah. Banyak kisah yang sudah Allah peringatkan terhadap mahluk untuk tidak boleh sombong hidup di muka bumi ini.

 Seorang ilmuwan dari John Hopkins Center for Health Security yang menjalankan simulasi apabila Coronavirus mencapai skala pandemi, maka hasilnya 65 juta orang bisa mati dalam waktu 18 bulan. 

Apabila ini terjadi, maka virus yang kecil dan tanpa terlihat oleh  mata telanjang lebih berbahaya dari berbagai perang yang pernah terjadi dimuka bumi ini. Sudah sepantasnya semua pihak dituntut untuk serius menghadapi wabah yang luar biasa tersebut.

 Bila kita ingin melihat berbagai fenomena penyebab dari virus yang mematikan tersebut, maka sebahagian besar disimpulkan karena penyimpangan terhadap konsumsi makanan yang memang sudah dilarang  karena tidak sehat lagi tidak baik. 

Namun dengan kecongkakan yang nyata, bahkan berbagai makanan yang tidak sehat tersebut dipertontonkan seolah-olah ia bangga dengan pelanggaran tersebut.

 Makanan haram seperti ular, tikus dan kelelawar dll yang memang sudah dilarang karena pada tubuh hewan tersebut penuh dengan berbagai bibit penyakit. 

Akibat dari kezaliman perbuatan tersebut, imbasnya dirasakan seluruh masyarakat penjuru dunia. Sehingga tidak berlebihan apabila pemerintah daerah harus melarang dengan tegas kedepan terhadap perbuatan tercela tersebut.

Penularan yang begitu cepat membuat wabah covid-19 menjadi persoalan yang luar biasa. Untuk itu sudah saatnya dijadikan momentum agar kita kembali kepada pola makan yang sehat dan bergizi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline