Lihat ke Halaman Asli

Anton 99

TERVERIFIKASI

Lecturer at the University of Garut

Pembicaraan yang Terlarang

Diperbarui: 18 April 2021   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: www.pexels.com

Jika ingin tubuh sehat tentunya kita harus mampu menghindari (tidak melakukan) segala sesuatu yang akan membuatnya sakit, semisal tidak mengkonsumsi daging yang berlebihan, menghindari minuman yang beralqohol, tidak makan makanan pedas secara berlebihan dan lain sebagainya.

Begitu juga dalam sebuah pembicaraan, jika ingin terjadi suatu pembicaraan yang sehat maka haruslah mampu menghindari pembicaraan-pembicaraan yang terlarang. Maka sepantasnya kita menghindarkan diri dari beberapa pembicaraan terlarang yang harus di buang jauh-jauh ini supaya tidak dijauhi teman dan dapat mempengaruhi perkataan anda yang akan semakin menarik saja, yaitu :

Pertama, Hindari mengadu domba dan memfitnah. 

Sebuah pepatah mengatakan "jika tidak dapat menceritakan kebaikan seseorang, maka diamlah dan janganlah menyebutkan kejelekannya". Memfitnah dan mengadu domba ini seringkali menjadi biang keladi dalam segala kekisruhan sosial yang terjadi, kadang permasalahan yang sepele dan mudah untuk diatasi jika sudah terkena permainan adu domba dan fitnah akan menjadi suatu permasalahan yang besar dan rumit untuk diatasi

Kedua, Jangan menghardik. 

Bagi sebagian orang pembicaraan yang pedas itu diperlukan, bahkan perkataan yang seperti itu dianggap sebagai sebuah bentuk keterus terangan dan berfungsi meluruskan sesuatu. Percayalah kata-kata yang keras belum tentu menyelesaikan masalah, kita harus ingat bahwa sebagian besar orang tidak terima jika, misalkan anda mengatakan "Ucapanmu itu Salah!" meskipun dalam hal ini anda benar. Karena setiap setiap pembicaraan yang menyakitkan orang lain itu tidak akan disukai oleh banyak orang.

Ketiga, Menghina orang lain.  

Orang yang senantiasa melakukan penghinaan terhadap orang lain akan selalu di takuti dan dibenci, sebab dengan kesukaannya menghina itu akan menyebabkan seseorang selalu mencari-cari kesalahan orang lain. Selanjutnya akan membicarakan sampai akhirnya menjadi gosip, padahal orang yang suka mengejek itu belum tentu tidak memiliki aib sendiri.

Nah, untuk menutupi aibnya atau kekurangannya itu maka orang itu akan selalu membicarakan kesalahan orang lain. Hal seperti ini selalu dia tempuh agar orang disekitarnya menganggap bahwa dirinya lebih baik dari mereka semua. 

Memang, mudah sekali menganggap semua orang lebih jelek dari dirinya, namun hal seperti itu tentunya tidak menguntungkan baut orang lain, lambat laun akan merugikan dirinya sendiri dan yang paling berbahaya lagi jika sudah menjadi adat kebiasaan bagi dirinya.

Keempat, Keluhan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline