Lihat ke Halaman Asli

Annisyah Dewi

Mahasiswa Ilkom - Undip

Cegah Stunting, Mahasiswa KKN Tim 2 Undip Ciptakan Buku Menu Penting (Peduli Stunting) untuk Warga Kelurahan Bambankerep

Diperbarui: 14 Agustus 2022   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan Buku Menu Penting kepada Orang Tua Anak yang Mengalami Stunting (Dokpri)

Bambankerep, Ngaliyan, Semarang (1/8/2022) -- Hingga saat ini kasus stunting terus menjadi masalah kesehatan anak yang mendapat perhatian serius pemerintah.

Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Kementerian Kesehatan tahun 2021 menyebutkan bahwa 20,9 persen balita di Jawa Tengah mengalami stunting.

Dilansir dari laman Concern Worldwide, stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Terdapat beragam kondisi yang dapat menjadi penyebab stunting pada anak, di antaranya:

  • Kurang asupan gizi selama hamil
  • Kebutuhan gizi anak tidak tercukupi
  • Sering terserang penyakit infeksi
  • Bayi lahir prematur
  • Berat badan lahir rendah (BBLR)
  • Tidak mendapat ASI eksklusif
  • Makanan Pendamping ASI (MPASI) kurang berkualitas

Selain itu, dilansir dari laman HelloSehat, terdapat beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko anak mengalami stunting, di antaranya:

  • Kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi sebelum hamil, sata hamil, dan setelah melahirkan
  • Layanan kesehatan yang terbatas atau fasilitas kesehatan kurang memadai
  • Kurangnya akses air bersih dan sanitasi
  • Kurangnya akses makanan bergizi karena terhalang biaya

Stunting menyebabkan tumbuh kembang anak terganggu secara keseluruhan, baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Salah satu dampak jangka pendek stunting adalah pertumbuhan fisik anak terganggu. Sedangkan, dampak jangka panjang stunting adalah kemampuan kognitif otak atau kecerdasan anak menurun.

Meskipun stunting berdampak hingga dewasa, tetapi kondisi ini dapat ditangani melalui beberapa cara berikut:

  • Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
  • Memberikan ASI eksklusif sampai anak berusia 6 bulan
  • Memberikan ASI disertai makanan pendamping ASI (MPASI) sampai anak berusia 2 tahun
  • Berikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang optimal
  • MPASI sebaiknya mengandung minimal 4 atau lebih dari 7 jenis/variasi makanan
  • Sesuaikan asupan MPASI dengan kondisi bayi

Pentingnya memahami dan memberikan asupan makanan, terutama makanan pendamping ASI (MPASI) di masa tumbuh kembang anak mengharuskan orang tua, terutama ibu, untuk memperhatikan kebutuhan nutrisi anak.

Menu Penting (Peduli Stunting) merupakan upaya penanganan dan pencegahan stunting yang diperuntukkan  bagi anak yang sudah memiliki gigi atau memiliki kemampuan mengunyah.

Masalah stunting umumnya dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta sering kali tidak beragam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline