Lihat ke Halaman Asli

Annisa Kinasih

Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab Stambuk 2017 FITK UIN SU Medan

Tips Menguasai Qiraatul Kutub

Diperbarui: 10 Agustus 2020   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kitab Turats atau biasa kita kenal dengan sebutan kitab kuning adalah sebuah kitab karangan ulama yang berisikan sebuah fan ilmu (disiplin ilmu) dengan tulisan berbahasa Arab gundul (tulisan Arab tanpa baris). Kitab turats sebenarnya bermakna sebuah buku warisan (peninggalan) para ulama terdahulu. Ini merupakan khazanah yang dimiliki umat Islam. 

Maka akan menjadi sia-sia lah bagi umat muslim yang tidak mempelajari isi dari kitab turats ini. Kitab turats atau kitab kuning adalah kurikulum wajib di pondok pesantren. Santri bertalaqqi (mengaji kitab  bertatap muka langsung dengan para asatidz [guru])  menggunakan kitab kuning dengan beragam fan ilmu (disiplin ilmu), diantaranya fiqih, tauhid, tasawwuf/akhlak, hadis, tafsir, tarikh/sejarah, dll.

Bukan hal yang mudah untuk bisa menguasai cara membaca kitab turats ini, terkadang santri yang sudah mondok saja belum tentu bisa mahir dalam qiraatul kutub (membaca kitab kuning). Bukan hanya membutuhkan niat dan kemauan saja, tetapi harus paham juga tips jitu dalam qiraatul kutub.  Pada artikel kali ini penulis akan membagikan tips menguasai qiraatul kutub berdasarkan pengalaman penulis.

Tips Menguasai Qiraatul Kutub
1. Menguasai pembagian (kata) dalam bahasa Arab.
Di dalam bahasa Arab (kata) itu hanya terdiri kepada tiga bentuk, yakni isim, fi'il dan huruf.
Jika kita sudah bisa memahami dan membedakan ketiga bentuk kalimah tersebut maka kita punya satu langkah menuju mahir dalam qiraatul kutub, karena sudah dipastikan bahwa kita tidak keliru dalam mengidentifikasi sebuah kalimah termasuk ke dalam klasifikasi isim, fi'il atau huruf.

2. Menguasai banyak (kosa kata). Kita tahu bahwa kitab kuning keseluruhannya adalah bahasa Arab. Kemampuan dalam menguasai banyak mufradat adalah salah satu kuncinya. Dengan memiliki pengetahuan tentang  beragam perbendaharaan mufradat akan memudahkan kita mengetahui makna dari tulisan di kitab tersebut. Meskipun begitu jangan sampai terkecoh juga karena di dalam bahasa Arab banyak terdapat hominim yakni satu lafadz dengan beragam makna.

3. Menguasai (tanda i'rab). Hal ini bisa dikuasai jika kita mempelajari dan memahami ilmu nahwu dengan baik. Fungsinya untuk bisa membaca baris akhir dari sebuah kata dan untuk mengetahui posisi kata tersebut sehinga mudah dalam memahami maknanya.

4. Menghafal, memahami dan menguasai tashrif (ilmu Sharaf). Jika ilmu nahwu kita gunakan untuk mengetahui baris baris akhir pada setiap kalimah, maka ilmu Sharaf untuk mengetahui baris/harakat pada awal dan tengah kalimah, atau untuk mengetahui bentuk bentuk kata. Hal ini dikarenakan dalam satu kata bisa memiliki banyak cara membaca dengan beragam makna yang berbeda pula tergantung bentuk dan bina nya. Keduanya saling melengkapi.

5. Bertalaqqi kitab. Yakni duduk dan mendengarkan pemahaman suatu kitab dari ulama atau asatidz, karena bisa membaca belum tentu paham akan makna. Jangan sampai gagal memahami makna di dalam kitab kuning karena bisa fatal akibatnya. Disinilah pentingnya kita memahami fan (disiplin ilmu) dari kitab yang kita baca agar hominim (lafadz yang memiliki banyak makna) tidak membingungkan atau menyesatkan kita dalam memahami suatu kitab.

6. Rajin membaca tulisan berbahasa Arab, baik itu dari video, buku bacaan, tulisan di media massa, dll. Hal ini akan memudahkan dan melancarkan skill berbahasa Arab kita sehingga tidak canggung lagi melihat tulisan Arab.

7. Mencari teman yg memiliki passion yang sama. Dengan memiliki teman yg punya minat serupa akan memberikan motivasi dan semangat kepada kita sehingga semangat kita tak mudah luntur ketika dalam mempelajari qiraatul kutub menemui kesulitan.

8. Mengetahui urutan kitab yang kita baca. Adapun urutan kitab yang kita baca yakni:
Urutan I yakni kitab berbahasa Arab yang sudah kita pahami seluruh isinya.
Urutan II yakni kitab berbahasa Arab yang telah kita pahami sebagian isinya.
Urutan III yakni kitab berbahasa Arab yang belum kita pahami isinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline