Lihat ke Halaman Asli

Veeramalla Anjaiah

TERVERIFIKASI

Wartawan senior

Menyegarkan Kembali Hubungan Lama antara India dan Indonesia

Diperbarui: 1 Februari 2021   15:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Sukarno menjadi Tamu Kehormatan pada acara perayaan Hari Republik India pertama di New Delhi pada tanggal 26 Januari 1950. | Dok: Istimewa via President of India

Oleh Veeramalla Anjaiah

India meraih kemerdekaannya pada tanggal 15 Agustus 1947 dari Inggris. Setelah pengesahan Konstitusi baru, India menjadi Republik pada tanggal 26 Januari 1950. Hari ini (Selasa) semua orang India, termasuk orang India yang tinggal di Indonesia, merayakan Hari Republik ke-72 dengan gembira.

Pada tanggal 26 Januari 1950, para pemimpin India merasa perlu mengundang seorang Tamu Kehormatan dari negara sahabat yang paling dekat untuk mengikuti perayaan Hari Republik (Republic Day) yang pertama.

Siapakah tamu istimewa yang paling akrab dan dekat dengan India? Coba tebak? Ia adalah pendiri bangsa Indonesia dan Presiden Pertama Indonesia yaitu Sukarno. Wajarlah India mengundang Sukarno sebagai Tamu Kehormatan pada perayaan Hari Republik pertama India.Jauh sebelum dia merdeka, India telah membantu perjuangan Indonesia agar menjadi negara yang merdeka. Dua negara sahabat ini saling membantu dan bekerjasama untuk meraih kemerdekaan.  

Hubungan bilateral India dengan Indonesia telah banyak dibentuk oleh sejarah, budaya dan realitas geopolitik serta oleh kepemimpinan visioner kedua negara.

Warisan budaya bersama dan falsafah Pancasila yang dilandasi oleh nilai-nilai toleransi, anti kekerasan dan perdamaian yang dimiliki serta saling dukung selama perjuangan kemerdekaan anti penjajahan, meletakkan landasan yang kuat bagi hubungan ini. 

India menyelenggarakan Konferensi untuk Hubungan Asia pada tahun 1947 dan Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Bandung pada tahun 1955 yang memberikan suara kepada koloni dan mengekspresikan solidaritas dengan suara perjuangan anti-kolonial.

Hubungan diplomatik mungkin baru berusia lebih dari 70 tahun tetapi hubungan antara kedua negara telah terjalin selama ribuan tahun yang bahkan terlihat hingga saat ini dalam festival umum Bali Jatra yang dirayakan dalam Tari Sendratari Odisha dan Ramayana Bali berdasarkan epos Ramayana dan Mahabharata.

Pedagang sufi dan misionaris Islam dari Gujarat membawa Islam ke Indonesia pada abad ke-13. Bahasa dan sastra serta bentuk seni Ikat dan Batik yang tak lekang oleh waktu memperkuat keterkaitan ini. 

Ekonomi dan perdagangan berkembang pesat antara kedua negara kita. Ikatan antara orang-orang kita ini menyebabkan berkembangnya budaya unik dengan gen toleransi, non-kekerasan dan kasih sayang yang sama.

'Bersatu dalam Perbedaan' atau Bhinneka Tunggal Ika juga merupakan aspek kunci dari struktur nilai masyarakat bersama yang dirayakan oleh kedua negara, serta nilai-nilai umum demokrasi dan supremasi hukum. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline