Lihat ke Halaman Asli

Anita Rakhmi Shintasari

Belajar untuk menebar manfaat

Praktik PSE dalam Ruang Lingkup Kegiatan Rutin, Terintegrasi dalam Pelajaran dan Protokol

Diperbarui: 12 Maret 2022   04:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada minggu ke-13, belajar modul 2.2 pendidikan program guru penggerak mulai mendeskripsikan berbagai kegiatan atau aktivitas yang merupakan bentuk pembelajaran sosial emosional (PSE) melalui diskusi kelompok sesuai jenjang pendidikan yang diampu. Hal yang perlu diperhatikan dalam diskusi adalah ruang lingkup kegiatannya, kompetensi sosial emosional yang akan dicapai serta jenjang pendidikan yang sesuai.

Seperti diketahui, kompetensi sosial emosional (KSE) meliputi kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berinteraksi sosial (berelasi) dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Dari KSE ini, selanjutnya dipetakan teknik penerapannya, aktivitas yang dilakukan murid, aktivitas yang dilakukan guru dan tujuan dari KSE itu sendiri. Pemetaan didasarkan pada ruang lingkup kegiatan yang selama ini ada di masing-masing sekolah, yaitu melalui kegiatan Rutin, Terintegrasi dalam pelajaran dan Protokoler.

Ruang lingkup kegiatan RUTIN adalah kegiatan yang dapat dilakukan dalam waktu khusus diluar kegiatan akademik. Wujudnya bisa melalui kegiatan ekstrakurikuler ataupun kokurikuler. Misalnya saja, penerapan KSE keterampilan berinteraksi sosial pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Teknik penerapannya melalui permainan pesan berantai. Aktivitas yang dilakukan guru atau pembina adalah mengajak peserta ekskul membentuk kelompok dengan jumlah anggota menyesuaikan. Kemudian, menyampaikan aturan permainannya, dilanjutkan dengan memberikan pesan kepada orang pertama yang dipilih yang diikuti dengan penyampaian pesan kepada orang selanjutnya sebagai bentuk aktivitas dari murid. Tujuan dari permainan ini adalah membangun kekompakan dan kerjasama dari peserta dalam kelompoknya, sebagai salah satu bentuk keterampilan berinteraksi sosial.

Sedangkan kegiatan yang terintegrasi dalam pembelajaran maksudnya adalah memasukkan KSE ke dalam proses pembelajaran. Teknik yang dapat diterapkan untuk KSE keterampilan berinteraksi sosial contohnya adalah guru melakukan ice breaking kepalan tangan dan kekuatan rayuan sebelum mulai pembelajaran. Aktivitas yang dilakukan oleh guru adalah menyampaikan tujuan dari aktivitas ini kemudian meminta murid untuk berpasangan. Salah satu siswa diminta untuk mengepalkan tangan sedang yang lain berusaha untuk membukanya. Aktivitas dari murid adalah mengikuti petunjuk dari guru. Tujuan dari aktivitas ini adalah mengajak murid untuk mengetahui cara membangun komunikasi yang baik dengan orang lain.

Selanjutnya ruang lingkup protokoler. Maksudnya adalah menerapkan KSE melalui kegiatan budaya(pembiasaan) dan tata tertib  di sekolah. Teknik penerapannya sangat beragam, bisa melalui menghimbau murid untuk melakukan 5 (lima)S selama di sekolah baik dengan guru maupun teman. Himbauan ini dapat disampaikan sejak awal tahun pelajaran. Tujuan dari aktivitas ini adalah agar murid terbiasa membangun komunikasi yang sopan dengan siapa saja dan dimana saja serta terbiasa bersikap ramah tamah. 

Setelah mengetahui ruang lingkup penerapan pembelajaran sosial emosional yang dapat dilakukan di lingkungan sekolah, diharapkan CGP tidak lagi bingung untuk mempraktikkan PSE di sekolahnya masing-masing karena telah mengetahui gambaran yang jelas dari PSE maupun bentuk kegiatan yang tepat untuk mengasah KSE dari murid. Dengan bekal yang cukup ini CGP akan dapat merancang bentuk aksi nyata yang akan dilakukan dalam mempraktikkan pembelajaran sosial emosional di sekolahnya masing-masing.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline