Lihat ke Halaman Asli

Anis Contess

TERVERIFIKASI

Penulis, guru

Belajar Konsisten pada Sosok Ropingi

Diperbarui: 21 Januari 2019   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ropingi doc.pri

Siapa tak kenal Ropingi di Kompasiana ini. Pria yang di tiap akhir tulisannya kerap mencantumkan Tanah Bambu sebagai tempatnya ketika menulis itu rajin mengisi zona  nilai tertinggi di halaman depan Kompasiana. Tiada hari tanpa ada namanya, bahkan hampir tak ada jeda. Bagiku ini mengagumkan, konsistensi berkarya yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Puisi-puisinya hampir semua berlabel biru pilihan, menunjukkan betapa kualitas karyanya menuai apresiasi positif pula dari admin. Bertengger di puncak tangga nilai tertinggi dengan hampir  menyandang label pilihan terus menerus bagiku bukanlah hal yang mudah. Konsisten, ini yang ingin aku pelajari dari sosok guru matematika ini.

Aku mengenalnya sejak penayangan puisiku bertajuk Samudera Kenangan di Kompasiana medio 15 Desember 2018.  Puisi berbalas dengan sahabat sekaligus guruku di ranah penulisan Saifullah Syahid. Sebagai muka baru yang masih bilangan 18 hari di  Kompasiana,  dihubungi senior by chat  itu merupakan hal yang mengagetkan. 

Berlatar belakang menumbuhkan gairah literasi antar sesama guru beliau menyapaku. Mungkin disangkanya aku sudah mahir berpuisi padahal masih berusaha mempelajari.

Selanjutnya kami sedekat sahabat, tak ada hari tanpa karya kami hasilkan, puisi, esai, cerpen, kami saling koreksi meski kebanyakan aku yang diajari. Terkadang kami duet, bila ada kemiripan ide ketika menulis. Tertatih aku mengikutinya. Laju karyanya bergerak cepat sekali.

 Produktifitasnya luar biasa. Andai tak ada aturan jeda per jam posting, mungkin tiap 5 menit beliau akan menayangkan karya baru. Sampai sampai untuk hal ini Saifullah Syahid mengomentari "Aliran puisi Mas Ropingi mengalir setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik." Betul dia, bagiku Ropingi adalah aliran puisi itu sendiri, seperti Putika, Sonian, Patidusa, atau apapun namanya yang telah marak muncul beberapa waktu terakhir berbasis jejaring sosial.

100 puisi baginya sangatlah mudah,  dibuktikan dalam buku puisinya berjudul Meniti Jalan Kembali. Buku perdana yang merupakan kumpulan puisi terbaiknya di Kompasiana, sarat makna religius kurasakan usai membaca. Satu hal, lihatlah titi mangsa penulisan puisinya. Jarak waktunya berdekatan. Pembuktian konsistensi menulisnya tak terbantahkan.

Saifullah Syahid/Anis Hidayatie.doc.pri

Aku sampai terhenyak mendapati betapa cepat beliau menyerahkan materi ketika keinginannya membukukan puisi diutarakan padaku. Saifullah Syahid yang kumintai mengerjakan bukunya dengan penerbitan Mata Cinta miliknya tak bisa berkata apa-apa. Ropingi itu sudah punya nama, rasanya tak perlu ada endorsement di bukunya, begitu katanya.

Bagiku beliau pribadi yang humble, meski telah punya nama dan mempunyai buku solo sendiri, masih mau terlibat dalam beberapa projects buku antologiku bersama kompasianers lain, seperti buku bernuansa Jawa " Samuderaning Asmara." Dan buku lain kumpulan  puisi, prosais atau cerpen. Dia tak keberatan mengikutkan karyanya dengan kamipara penulipemula.

Kalau hanya sekedar tulisan tanpa makna aku bisa menyainginya, tapi dengan tiap pesan dalam goresan itu yang aku masih harus banyak belajar. Pernah satu kali aku menayangkan esai tentang artis yang sedang terkenal dengan kasusnya saat ini. Meskipun meraih rating tinggi dan populer, beliau marah besar, katanya tak pantas aku ikutan berghibah, menggunjing , menulis hal demikian. Seperti kehabisan ide saja.

 Bukankah bangkai yang menjadi makanan bila ini kulakukan? sebagaimana tersurat dalam ajaran agamaku, meskipun ada makna pesan kebaikan tersirat dalam esaiku. Ya, dia selalu mengingatkan, berikan pesan untuk pembaca, agar mereka berpikir, mengambil hikmah dari setiap tulisan kita, setidaknya kita bisa berbuat sesuatu dengan karya kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline